Mojokerto, Sekilasmedia.com- Kirab Budaya dilaksanakan dalam rangka peringatan Haul Syeh Jumadil Kubro yang ke 650. Di Desa Sentonorejo Kecamatan Trowulan Mojokerto, Kamis ( 10/7/2025 ), Sebanyak 12 RT dari 4 dusun turut terlibat menyambut dengan penuh antusias, sebagai wujud rasa syukur atas kemakmuran yang telah mereka rasakan.
Kegiatan kirab budaya merupakan salah satu sarana, untuk merawat serta melestarikan kekayaan budaya yang bersumber dari adat istiadat leluhur, dan telah di selenggarakan sejak sekian lama. Kegiatan semacam ini selain memberikan nilai positif juga berdampak pada nilai ekonomi, sekaligus mampu menjadi daya tarik wisata apabila dikelola dengan baik.
Berlokasi di Desa Sentonorejo Kecamatan Trowulan Mojokerto, kegiatan ini berjalan dengan sangat meriah, karena diikuti dari berbagai elemen masyarakat. Dari tiap RT membuat tumpeng agung sekaligus menampilkan aneka ragam kesenian budaya Jawa. Ditambah lagi antusias masyarakat begitu tinggi. Tidak hanya warga setempat. masyarakat dari luar desa turut berbondong-bondong memadati sepanjang pinggir jalan yang dilalui peserta pawai budaya.
Rute kegiatan dimulai dari Sumur Upas Dusun Kedaton, sampai Makam Troloyo yang terletak di Dusun Sidodadi. Kegiatan dibuka oleh Camat Trowulan, yang turut pula dihadiri oleh pihak Koramil dan Kapolsek Trowulan beserta jajaran.
“Kirab Budaya ini merupakan perpaduan antara Islam dan budaya Jawa. Startnya di Sumur Upas dengan membawa kendi, dibawa kesini ( Makam Mbah Sayyid Jumadil Kubro ) untuk di doakan” tutur Abid Hendarto Kasi Pembangunan Desa Sentonorejo.
Iring-iringan tumpeng agung dan gunungan yang berisi hasil bumi serta jajan pasar menjadi sebuah perwujudan. Bentuk rasa syukur terhadap rejeki yang berlimpah, dan kemakmuran yang selama ini telah dinikmati oleh warga sentonorejo kepada yang Maha Kuasa.
“Alhamdulillah, Pemerintah desa bisa membuat acara kirim doa, Haul Mbah Sayyid Jumadil Kubro ini, karena berkat perjuangan dan jasa beliau di masa lalu, kita semua disini bisa beragama islam dan mendapat kemakmuran seperti sekarang” ujar Shodik selaku Lurah Sentonorejo.
” Warga Sentonorejo begitu antusias meminta dibuatkan kirab budaya leluhur. Oleh karena itu ada anggaran sedikit dari pemerintah desa, yang mana tiap-tiap RT mendapat bantuan sebesar 1 juta rupiah untuk membuat tumpeng” lanjutnya.
Terakhir beliau berharap, semoga kedepan kegiatan semacam ini bisa dibantu oleh Pemerintah Kabupaten Mojokerto sebagaimana dulu sebelum terjadinya Covid 19, agar jalannya acara bisa lebih meriah lagi.