Mojokerto,Sekilasmedia.com— Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional yang jatuh pada 23 Juli 2025, RSUD dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto menggelar kegiatan skrining gratis untuk deteksi dini penyakit jantung bawaan pada anak. Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi dengan RS Siti Khodijah Muhammadiyah Cabang Sepanjang dan Yayasan Indonesia Children Heart, yang berlangsung di Gedung Hall Gajah Mada Lantai 2 RSUD dr. Wahidin Sudiro Husodo.
Kegiatan ini tidak hanya menyediakan layanan skrining jantung gratis, tetapi juga menghadirkan seminar kesehatan yang membahas secara khusus tentang penyakit jantung bawaan pada anak.
Kepala Bagian Perencanaan, Hukum, dan Humas RSUD dr. Wahidin Sudiro Husodo, dr. Nur Azizah Sri Utami, M.Kes., MH., menjelaskan bahwa kegiatan ini sangat penting mengingat tingginya prevalensi penyakit jantung bawaan.
“Berdasarkan data Kementerian Kesehatan pada tanggal 23 Juli 2023 lalu, dari setiap 100 kelahiran bayi, satu di antaranya diperkirakan mengidap penyakit jantung bawaan, ini ditingkatan dunia. Secara nasional, dari 5 juta kelahiran per tahun, sekitar 50 ribu bayi didiagnosis mengidap penyakit jantung bawaan, dan sekitar 12.500 di antaranya mengalami kelainan jantung bawaan berat,” ungkap dr. Azizah.
Ia menambahkan, deteksi dini menjadi kunci dalam penanganan kasus jantung bawaan agar tumbuh kembang anak tetap optimal.
“Dalam peringatan Hari Anak Nasional kali ini, kami berupaya berkontribusi untuk masa depan anak-anak Indonesia yang lebih sehat, sebagai bagian dari upaya menyongsong Indonesia Emas 2045. Anak-anak yang terdeteksi memerlukan penanganan lanjutan akan kami rujuk ke RS unggulan, yakni RS Siti Khodijah Muhammadiyah,” tegasnya.
Sementara itu, Direktur RS Siti Khodijah Muhammadiyah Sepanjang, dr. Hj. Sri Widyaningsih, menyampaikan apresiasinya terhadap kolaborasi dua rumah sakit dari dua kota dalam momen Hari Anak ini.
“Ini adalah momentum istimewa. Kami tidak hanya merayakan Hari Anak Nasional, tetapi juga berkontribusi nyata melalui layanan skrining dan terapi berkelanjutan. Kami siap memberikan layanan lanjutan terbaik, baik melalui BPJS maupun asuransi swasta lainnya,” jelas dr. Sri.
Ia menyebutkan bahwa pihaknya menangani sekitar 20 kasus penyakit jantung bawaan setiap bulan. Menurutnya, keberlanjutan kolaborasi antar instansi seperti ini sangat penting untuk mempermudah akses masyarakat terhadap layanan kesehatan jantung anak.
Melalui skrining dan edukasi publik secara rutin, diharapkan semakin banyak anak-anak yang mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat sejak dini, sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan sehat dan maksimal.