Jombang, Sekilasmedia.com-Sekolah Rakyat di Kabupaten Jombang resmi mulai beroperasi pada hari Senin, 14 Juli 2025. Sebanyak 100 siswa langsung mengikuti kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dan mulai tinggal di asrama yang telah disiapkan.
Para siswa tersebut berasal dari kalangan keluarga miskin dan miskin ekstrem, sesuai dengan data DTKS Dinas Sosial Kabupaten Jombang. Tercatat ada 36 siswa laki-laki dan 64 siswa perempuan, yang terbagi rata antara jenjang SMP dan SMA, masing-masing sebanyak 50 siswa.
Kegiatan pembukaan MPLS ini secara resmi dibuka oleh Asisten I Pemerintah Kabupaten Jombang, yang sekaligus juga melepas keberangkatan para orang tua siswa. Sejak pagi, para siswa menjalani berbagai aktivitas, seperti pemeriksaan kesehatan, pengenalan lingkungan asrama, dan penyesuaian dengan fasilitas sarana prasarana yang telah disiapkan oleh pihak sekolah.
Kepala Sekolah Rakyat, Andik Winarto, menyampaikan bahwa kurikulum yang diterapkan sama dengan sekolah reguler pada umumnya. Namun, Sekolah Rakyat memiliki kekhususan pada sistem boarding (asrama) yang difokuskan pada pembentukan karakter di luar jam belajar.
Prinsipnya kurikulum sama dengan sekolah reguler. Yang membedakan, Sekolah Rakyat ini menerapkan sistem boarding (asrama) dengan fokus pembentukan karakter di luar jam belajar. Selain itu, inputnya juga khusus untuk anak-anak dari keluarga kurang mampu,” jelas Andik.
Saat ini, Sekolah Rakyat Jombang memiliki 4 rombongan belajar (2 rombel SMP dan 2 rombel SMA), masing-masing terdiri dari 25 siswa. Meski seragam sekolah belum tersedia, para siswa tetap mengikuti kegiatan dengan memakai pakaian seadanya.
Kegiatan malam nanti akan diisi dengan acara keagamaan bersama guru, wali asrama, dan wali asuh. Untuk mendukung proses pendidikan dan kehidupan berasrama, sekolah telah menyiapkan 18 guru, 3 operator, 4 wali asuh, 7 wali asrama, 3 satpam, 4 petugas kebersihan, dan 1 juru masak.
Hingga hari pertama pelaksanaan, tidak ditemukan kendala berarti. Fasilitas seperti air bersih, listrik, penerangan malam hari, dan akses internet sudah tersedia dan berfungsi dengan baik untuk mendukung aktivitas para siswa.
Pembukaan ini menjadi langkah awal untuk mewujudkan pemerataan pendidikan, terutama bagi keluarga kurang mampu di Kabupaten Jombang,” ungkap Andik, yang sebelumnya menjabat sebagai Waka Kurikulum di SMKN 3 Jombang.
Andik menambahkan, selain berasal dari keluarga kurang mampu, beberapa siswa Sekolah Rakyat juga memiliki catatan prestasi yang membanggakan, baik akademik maupun non-akademik.
Beberapa siswa berprestasi yang resmi diterima antara lain:
Muhammad Firmansyah (Dusun Betek Utara, Desa Betek): aktif dalam lomba pidato Bahasa Inggris dan lebih dari lima kali juara cerdas cermat Al-Qur’an.
Sherly Farani Putri (Dusun Colo, Desa Sumberingin, Kec. Kabuh): konsisten masuk tiga besar peringkat kelas dari kelas 1 hingga 3.
Zahra Aina Bilqist (Desa Tapen, Kec. Kudu): juara 2 paralel tingkat SMP, aktif di kegiatan KKR dan OSIS, serta fasih berbahasa Inggris.
Hukik Febi Yulianto (Dusun Balongsari, Desa Balongsari, Kec. Megaluh): pernah meraih juara 2 futsal tingkat kabupaten.
Sefty Eka Anggreini (Desa Gabusbanaran, Kec. Tembelang): juara 2 lomba lari tingkat kecamatan tahun 2023.
Earlene (Desa Jantiganggong, Kec. Perak): siswa SMA yang meraih juara 1 lomba pidato tingkat kabupaten dan juga berprestasi akademik di kelas.
Jadi, prestasi anak didik Sekolah Rakyat ini tidak semua akademik. Ada juga yang menonjol di bidang non-akademik,” tegas Andik.
Dengan dimulainya kegiatan di Sekolah Rakyat ini, Pemerintah Kabupaten Jombang berharap program ini menjadi sarana pendidikan yang setara, bermutu, dan berkeadilan sosial, khususnya bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu di daerah tersebut.
