Nasional

Dari Pasuruan ke Panggung Dunia! Robot Buatan Siswa Madrasah Ini Membuka Mata Dunia

×

Dari Pasuruan ke Panggung Dunia! Robot Buatan Siswa Madrasah Ini Membuka Mata Dunia

Sebarkan artikel ini
Siswa MAN 1 pasuruan foto bareng di depan gedung University Malaysia (foto, sail)

Pasuruan,Sekilasmedia.com — Siapa sangka, dari sebuah ruang kelas sederhana di sudut Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Pasuruan, lahir karya luar biasa yang sukses mengguncang panggung robotik internasional di Malaysia. Tiga siswa madrasah ini membuktikan, bahwa semangat dan tekad bisa melampaui batas fasilitas.

Mereka adalah Muhammad Ravy Habibi, Fachri Insan Hidayatulloh, dan Kevin Andrea Deni Saputra — trio pelajar kreatif yang berhasil meraih Juara 2 (1st Runner Up) dalam ajang IIUM Robotic Competition (IRC) 2025 yang digelar di International Islamic University Malaysia, Gombak, pada 26–27 Juli 2025. Mereka tampil memukau dalam kategori Time Rush, kompetisi adu kecepatan, presisi, dan strategi dalam mengendalikan robot buatan sendiri.

Nginep di Madrasah Demi Robot!

Perjuangan mereka bukan kisah semalam. Sebulan sebelum keberangkatan, ketiganya nyaris setiap hari berlatih tanpa henti. Dua minggu terakhir, mereka bahkan memilih tidur di madrasah, menjadikan ruang kelas sebagai markas rahasia mereka demi menyempurnakan performa robot andalan.

“Tangan mereka terus bergerak — menyolder, memasang sensor, menyusun ulang komponen… Seringkali kami hanya bisa bantu secangkir teh dan semangat,” cerita seorang guru pembina, sambil tersenyum bangga.

Tanding di Negeri Orang, Bersaing dengan Negara Lain

Ajang IRC Malaysia bukan kompetisi lokal. Puluhan tim dari berbagai negara berkumpul untuk unjuk gigi. Di antara peserta dari sekolah-sekolah unggulan dan institusi teknologi ternama, muncullah nama MAN 1 Pasuruan — madrasah dari kota kecil yang tampil tak gentar.

Salah satu juri dari Jepang bahkan menyebut, “Robot mereka tangguh dan stabil. Sangat presisi untuk kategori sekompleks ini.”

Dari Madrasah, Menjawab Tantangan Zaman

Tak seperti tim lain yang datang dengan teknologi canggih, tim MAN 1 Pasuruan hanya bermodal perangkat sederhana dan semangat besar. Komputer pinjaman sekolah, komponen hasil rakitan, dan malam-malam panjang mereka jadikan senjata.

Kepala MAN 1 Pasuruan angkat topi atas dedikasi anak didiknya. “Ini bukti bahwa madrasah bisa melahirkan inovator. Tak hanya soal akhlak, tapi juga unggul dalam teknologi,” ujarnya.

Bukan Sekadar Kemenangan

Bagi Ravy, Fachri, dan Kevin, kemenangan ini bukan sekadar trofi atau selebrasi sesaat. “Kami ingin menunjukkan bahwa anak madrasah juga bisa menembus dunia. Kami ingin terus belajar, meneliti, dan menginspirasi,” ujar Kevin penuh percaya diri.

Kisah mereka bukan hanya soal robot, tapi juga tentang mimpi, perjuangan, dan pembuktian. Bahwa dari ruang madrasah yang sederhana, bisa lahir prestasi luar biasa yang membawa harum nama Indonesia di panggung dunia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *