Denpasar,Sekilasmedia.com –
Lagi dan lagi gas elpiji subsidi 3 kg langka di beberapa daerah termasuk Kota Denpasar. Kondisi ini membuat sejumlah masyarakat kelimpungan.
Meski demikian Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi mengklaim bahwa pasokan elpiji 3 kg di pangkalan resmi di Bali dalam kondisi aman.
“Keterbatasan stok elpiji 3 kg biasanya terjadi di tingkat pengecer, kalau di pangkalan resmi pasokan aman,” ujarnya.
Demikian juga terhadap suplai untuk elpiji dari Pertamina ke agen atau agen ke pangkalan tidak ada kendala dan hambatan.
“Operasional pendistribusian elpiji di wilayah Bali tidak ada kendala dan berjalan lancar,” ungkapnya.
Pernyataan pihak Pertamina ini justru berbanding terbalik dengan fakta di lapangan, yang mana masyarakat sejak beberapa pekan terakhir dibuat sulit mendapatkan gas melon 3 kg.
Salah seorang warga di Padangsambian, Denpasar Barat, Wayan Sudirta (33), Kamis (7/8/2025) mengaku, untuk kebutuhan dapur sudah seminggu lebih berkeliling mencari gas melon dari satu warung ke warung lain yang biasa mengecer, namun stok gas selalu habis.
“Saya sudah keliling di beberapa tempat, semua bilang habis. Di rumah sudah seminggu tidak masak, untuk makan setiap hari terpaksa kami harus beli,” katanya.
Senada juga diutarakan Taufiq (26), pemilik warung kelontong di Jalan Buana Raya, Denpasar Barat, sejak seminggu tidak pernah lagi mendapatkan kiriman gas 3 kg hingga stok di warungnya kosong.
Hal ini juga membuat sebagian konsumen yang datang untuk membeli gas kecewa. Kendati langka dirinya masih tetap berupaya untuk mendapatkan gas melon tersebut, meski harus di luar wilayah.
“Ya mau gimana, saya sudah cari kesana kemari ke pangkalan juga sama tidak ada. Ketemu dengan teman warung yang biasanya jual malah bilang susah dan sekarang sudah off jualan gas,” tandasnya.