Daerah

Pemkot Semarang Kucurkan Dana Rp. 25 Juta per RT, Warga Diminta Ikut Awasi

×

Pemkot Semarang Kucurkan Dana Rp. 25 Juta per RT, Warga Diminta Ikut Awasi

Sebarkan artikel ini
Kepala Kelurahan Bendungan, Kabul Yonata, S.Sos.(foto : Dwi Saptono - sekilasmedia.com)

Semarang,Sekilasmedia.com- Pemerintah Kota Semarang mulai tahun ini mengalokasikan dana operasional sebesar Rp. 25 juta per tahun untuk setiap rukun tetangga (RT). Kucuran anggaran itu digadang menjadi penopang utama kegiatan sosial kemasyarakatan di tingkat paling dasar.

Kepala Kelurahan Bendungan, Kabul Yonata, S.Sos., mengatakan dana tersebut bertujuan memperkuat kelembagaan RT yang selama ini menjadi ujung tombak pelayanan publik.
“Dana ini untuk menjawab kebutuhan langsung warga, mendukung kegiatan sosial, serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan lingkungan,” ujarnya, Sabtu, 16 Agustus 2025.

Menurut Kabul, kelurahan berperan sebagai fasilitator sekaligus pengawas agar penggunaan anggaran sesuai aturan. “Kami dampingi sejak perencanaan, pelaksanaan, sampai penyusunan laporan pertanggungjawaban,” katanya.

Ia menegaskan dana operasional RT bukan pengganti program yang sudah ada. “Ini tambahan. RT tetap bisa menerima dukungan dari program lain,” ujar Kabul.

Mekanisme penyaluran dilakukan melalui anggaran kelurahan, lalu diteruskan kepada masing-masing RT. Adapun kegiatan yang bisa dibiayai mencakup kerja bakti, kebersihan lingkungan, pemberdayaan warga, kegiatan keagamaan, hingga pendidikan nonformal.
“Yang jelas, tidak boleh untuk kepentingan pribadi, politik praktis, atau belanja yang tidak terkait kebutuhan warga,” kata Kabul.

Transparansi menjadi kata kunci. Setiap RT wajib membuat laporan penggunaan dana yang diverifikasi kelurahan sebelum diteruskan ke Pemkot. Pengawasan dilakukan berlapis oleh kelurahan, kecamatan, hingga Inspektorat. Warga pun didorong ikut mengawasi.

Sanksi menanti bagi pengelola dana yang menyalahi aturan, mulai dari penundaan pencairan tahap berikutnya hingga jerat hukum.

Meski begitu, Kabul optimistis RT di Kelurahan Bendungan siap mengelola anggaran tersebut. “Mereka sudah punya pengalaman menggerakkan kegiatan warga. Dengan pendampingan, kami yakin dana ini bisa dikelola secara baik dan bertanggung jawab,” ujarnya.

Ia berharap kucuran Rp. 25 juta per RT menjadi stimulan agar pengurus semakin aktif dan mandiri. “Yang lebih penting, partisipasi warga makin kuat, semangat gotong royong tumbuh, dan RT benar-benar jadi pusat penggerak pembangunan berbasis masyarakat,” kata Kabul.

Kabul menambahkan, dana operasional itu juga meringankan beban RT dan RW agar kegiatan sehari-hari tidak terkendala biaya. Selain itu, pengelolaan dana di tingkat warga diharapkan bisa melatih budaya akuntabilitas.
“Warga jadi belajar mengelola keuangan dengan baik, benar, dan dapat dipertanggungjawabkan,” ujarnya.

Hingga pertengahan Agustus, tercatat sekitar 70 persen RT di Kelurahan Bendungan telah menerima kucuran dana operasional tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *