Politik

Ridwan Hisjam Siap Bertarung di Munaslub Golkar, Bahlil Dinilai Lemah Pimpin Partai

×

Ridwan Hisjam Siap Bertarung di Munaslub Golkar, Bahlil Dinilai Lemah Pimpin Partai

Sebarkan artikel ini
KETERANGAN FOTO: Ridwan Hisjam (RH); dan Bahlil Lahadalia (foto: Sisw.).

JAKARTA,Sekilasmedia.com – Wacana Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar (PG) untuk mengganti Ketua Umum Bahlil Lahadalia kian menguat. Dorongan datang tidak hanya dari internal kader, tetapi juga dari kalangan eksternal serta pengamat politik.

Politikus senior Partai Golkar, Ir. HM Ridwan Hisjam (RH), menyatakan kesiapannya mendukung Munaslub jika salah satu dari empat syarat yang diatur dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Golkar terpenuhi. Empat syarat itu antara lain: ketua umum melanggar AD/ART, melakukan tindak pidana, berhalangan tetap, atau mengundurkan diri.

“Kapan saja saya siap memberikan dukungan, asal ada salah satu dari syarat itu yang terpenuhi,” tegas Ridwan Hisjam, Kamis (21/8/2025).

Suara Kader di Daerah

Dorongan Munaslub, lanjut RH, muncul dari para kader di lapangan yang melihat tren penurunan elektabilitas Golkar. Berdasarkan kajian internal, jika pemilu digelar saat ini, suara Golkar diprediksi merosot signifikan sejak kepemimpinan Bahlil Lahadalia.

“Kader teritorial menemukan adanya penurunan suara melalui kajian rutin. Karena itu muncul ketidakpuasan dan suara untuk meminta Munaslub,” ujar pria kelahiran Surabaya, 26 Mei 1958 itu.

Siap Bertarung

Ridwan Hisjam menegaskan dirinya siap jika diminta maju sebagai calon ketua umum dalam Munaslub. Namun ia menekankan tidak memaksakan diri.

“Ditunjuk sebagai ketua dewan pembina siap, ditaruh di ketua umum juga siap, tidak pun tidak masalah. Saya tidak ngotot,” katanya.

Ia juga mengingatkan pengurus DPP Golkar agar bersikap terbuka dan tidak menutupi adanya dorongan Munaslub. Menurutnya, Munaslub merupakan hal biasa dalam tradisi politik Partai Golkar.

Kritik Terhadap Bahlil

Sejumlah pengamat menilai kepemimpinan Bahlil Lahadalia belum mampu mengangkat citra dan elektabilitas Golkar. Direktur Political and Public Policy Studies, Jerry Massie, menilai Munaslub merupakan solusi terbaik.

“Lebih cepat lebih baik. Golkar perlu segera menggelar Munaslub agar ada penyegaran kepemimpinan. Kualitas Bahlil jauh tertinggal dibandingkan para ketum senior sebelumnya seperti Jusuf Kalla, Akbar Tandjung, Aburizal Bakrie, hingga Airlangga Hartarto,” ujar Jerry.

Ia bahkan menyebut Bahlil sebagai ketua umum terlemah sepanjang sejarah 12 ketum Golkar, dengan banyak blunder dan kegaduhan politik.

Pendapat senada juga disampaikan pengamat politik dan penulis buku, Siswahyu Kurniawan, SSos. Ia menilai Partai Golkar merupakan partai yang paling demokratis karena Munaslub sudah beberapa kali digelar.

“Golkar selalu menekankan keberpihakan kepada rakyat, terutama saat bersama penguasa. Munaslub justru menjadi bukti sehatnya tradisi demokrasi internal partai ini,” jelas Siswahyu, yang juga penulis sejumlah biografi tokoh nasional.

Hubungan Senior-Junior

Menariknya, Ridwan Hisjam mengungkapkan bahwa Bahlil sejatinya adalah juniornya sejak di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

“Waktu saya masih mahasiswa, Bahlil itu rutin datang ke kantor saya setiap minggu. Jadi sebenarnya dia anak didik saya,” ungkap RH.

Meski demikian, ia menegaskan bahwa kritik terhadap kepemimpinan Bahlil adalah murni dorongan kader, bukan persoalan pribadi.