Probolinggo,Sekilasmedia.com– Revitalisasi sentra wisata kuliner GOR A.Yani sisi selatan sudah mencapai 90 persen. Sebanyak 88 tenant siap ditempati PKL (Pedagang Kaki Lima) yang berasal dari GOR. A Yani sendiri dan pujasera Alun-alun. Rencananya, sentra kuliner ini bakal dibuka Minggu sore, 10 Agustus mendatang.
Untuk memastikan persiapan operasional GOR A.Yani, Wali Kota dr. Aminuddin bersama Sekda Ninik Ira Wibawati dan perangkat daerah terkait meninjau lokasi, Kamis (07/08/2025) siang. Sesampainya di GOR A.Yani, wali kota melihat kondisi bangunan tenant hingga fasilitas kelistrikan yang sudah dipasang.
“Revitalisasi menjadikan sisi utara dan selatan GOR A.Yani sebagai pusat kuliner Kota Probolinggo yang baru. Sisi selatan ini insyaallah tanggal 10 Agustus sudah siap. Nanti yang menempati dari pujasera Alun-alun dan PKL eksisting (yang sudah berjualan tetap di GOR) di sini,” jelas Dokter Amin, saat ditemui di lokasi.
Setelah tanggal 10 Agustus, lanjut Dokter Amin, akan berlanjut pembangunan untuk tenant di sebelah utara GOR A.Yani. Jumlah tenant pun sama, ada 88. Terkait penerangan di sentra wisata kuliner, malam Minggu (09/08/2025), wali kota bakal melihat secara langsung bagaimana gambaran kondisi malam hari sebelum diresmikan.
“Ini sudah 90 persen tinggal beberapa hal teknis saja. Mulai jum’at (08/08/2025) pemindahan PKL sudah dimulai ya. Sekarang kita lengkapi semua hal untuk tanggal 10 Agustus bisa terlaksana sebagai salah satu start pusat kuliner di Kota Probolinggo,” jelasnya.
Diketahui, revitalisasi dan operasional wisata kuliner ini melibatkan perangkat daerah serta CSR (Corporate Social Responsibility). Dispopar sebagai pemilik aset, pemeliharaan fasilitas pendukung seperti toilet dan kolaborasi event. Dinas PUPR-KP lebih pada persiapan lahan, pembuatan saluran drainase, perbaikan sumur resapan, pompa air, pencabutan akar pohon, pembuatan akses dari Museum Probolinggo termasuk pagar dan paving jalan.
DKUP menangani manajemen pujasera dengan PKL berupa perjanjian kerja sama, penyediaan wastafel, perencanaan dan pengawasan. Satpol PP menangani pengamanan secara umum. Dishub fokus penyediaan sarpras kelistrikan dan penataan parkir.
Sedangkan DLH menangani sampah dan limbah bersama PKL, persiapan lokasi dengan penebangan pohon. BPPKAD terkait dengan retribusi. Untuk CSR dari PT Bromo Tirta Lestari membangun semua tenant untuk PKL, sementara Bank Jatim akan membranding lokasi berupa gate dan panggung.