POLISIKU

Ketika Polisi, TNI, dan Warga Bersatu Meredam Kerusuhan Malang

×

Ketika Polisi, TNI, dan Warga Bersatu Meredam Kerusuhan Malang

Sebarkan artikel ini
Tim Asesmen dan Evaluasi Penanganan Unjuk Rasa Mabes Polri saat melakukan kunjungan kerja ke Polresta Malang Kota (foto istimewa).

Malang,Sekilasmedia.com – Tim Asesmen dan Evaluasi Penanganan Unjuk Rasa (Unras) Mabes Polri memberikan apresiasi kepada Polresta Malang Kota atas langkah-langkah profesional dalam menangani aksi unjuk rasa yang berujung kerusuhan pada Agustus–September 2025.

Audit yang dipimpin Brigjen Pol Andi Syahriful Taufik, SIK, M.Si dari Itwasum Polri itu menilai Polresta Malang Kota mampu bertindak tegas, presisi, dan terukur meski dengan keterbatasan personel dan peralatan. Ia juga menekankan soliditas TNI–Polri serta efektivitas intelijen dan komunikasi dengan ormas lokal yang berjalan harmonis.

“Atas kerja keras dan dedikasi seluruh personel, situasi Kota Malang tetap kondusif. Ini bukti bahwa pengabdian Polri bukan hanya menjaga keamanan, tetapi juga kepercayaan publik dan keharmonisan sosial masyarakat,” tegas Brigjen Andi saat asesmen di Ballroom Sanika Satyawada, Jumat (19/9/2025).

Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Nanang SH, SIK, M.Si, menambahkan, pasca-kerusuhan pihaknya bergerak cepat bersama TNI dan elemen masyarakat melakukan langkah preventif hingga represif terukur. Selain pengamanan, aparat juga turun bersama warga membersihkan lokasi agar tidak menimbulkan trauma dan mencegah eskalasi lanjutan.

Kolaborasi dengan ormas dan komunitas lokal, seperti Kokam Muhammadiyah, Madas, Sakera, Branjang Kawat, hingga Aremania, terbukti efektif. Mereka bersama Forkopimda menjaga objek vital pada 30–31 Agustus, termasuk saat aksi HMI berlangsung pada 1 September 2025.

Kerusuhan 29 Agustus 2025 bermula dari aksi damai mahasiswa di depan Polresta Malang Kota yang sebelumnya menyalakan lilin di Alun-Alun Merdeka. Namun, pada malam hari aksi berkembang menjadi anarkis dengan perusakan fasilitas umum, pos polisi, hingga kantor pemerintahan.
Dalam insiden tersebut, 19 pos polisi rusak, enam dibakar dan 13 lainnya dirusak.

Sebanyak 12 anggota kepolisian terluka, sementara 61 orang diamankan, mayoritas berasal dari luar Malang. Dari jumlah itu, 13 orang ditetapkan sebagai tersangka, termasuk provokator dan pelaku pelemparan batu.

Sebagai bentuk kewaspadaan, Polresta Malang Kota juga meningkatkan kesiapsiagaan anggota dengan latihan Sispam Mako pada 12 September 2025, yang mendapat catatan positif dari Mabes Polri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *