Mojokerto,Sekilasmedia.com – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan sejak dini. Tidak hanya fokus pada pembiayaan pelayanan kesehatan saat sakit, BPJS Kesehatan juga menyediakan layanan promotif dan preventif yang bisa dimanfaatkan seluruh peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Layanan ini mencakup berbagai program mulai dari skrining kesehatan, Program Pengelolaan Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) hingga Program Rujuk Balik (PRB).
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Mojokerto, Elke Winasari, menjelaskan bahwa layanan promotif dan preventif merupakan salah satu bentuk nyata komitmen BPJS Kesehatan untuk membantu masyarakat hidup lebih sehat. Menurutnya, dengan layanan ini peserta dapat melakukan pencegahan penyakit lebih awal, sehingga risiko terkena penyakit serius dapat diminimalkan. Ia juga menambahkan, BPJS Kesehatan rutin melakukan kegiatan sosialisasi kepada masyarakat agar informasi terkait layanan promotif dan preventif dapat tersampaikan dengan baik. Dengan begitu, peserta JKN tidak hanya memahami haknya saat sakit, tetapi juga menyadari bahwa layanan kesehatan bisa diakses dalam kondisi sehat untuk mencegah timbulnya penyakit.
“Program JKN tidak harus dimanfaatkan saat sudah terjadi risiko sakit, tetapi peserta yang sehat juga dapat memanfaatkan program promotif dan preventif. Tujuan utama layanan promotif dan preventif di Program JKN adalah menjaga kualitas hidup peserta agar tetap sehat dan mencegah komplikasi di masa depan. Harapannya, semakin banyak masyarakat yang sadar untuk menjaga kesehatan diri dan keluarga, karena pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan” jelas Elke saat ditemui di kantornya pada Rabu (3/9).
Elke menambahkan bahwa layanan promotif dan preventif mencakup berbagai hal yang bisa langsung dirasakan manfaatnya oleh peserta JKN. Seperti Skrining kesehatan rutin yang dilakukan setahun sekali untuk mendeteksi dini penyakit berisiko seperti hipertensi, diabetes melitus, kanker serviks, dan kanker payudara. Program Prolanis yaitu pengelolaan untuk peserta JKN yang telah mengalami penyakit kronis agar lebih terkontrol dan progress nya membaik, edukasi kesehatan terkait gaya hidup sehat, pola makan, serta konseling gizi dan kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan tingkat pertama serta PRB untuk peserta JKN yang dengan penyakit kronis yang sudah stabil untuk melanjutkan pengobatan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), seperti puskesmas atau klinik, atas rekomendasi dari dokter spesialis.
“Layanan promotif dan preventif ini bisa diakses di FKTP tempat peserta terdaftar. Prosesnya pun cukup mudah, peserta hanya perlu mendatangi FKTP dan menanyakan layanan yang sesuai dengan kebutuhan,” ujar Elke.
Salah satu peserta JKN asal Mojokerto, Maslihah (49), turut membagikan pengalamannya dalam memanfaatkan layanan skrining kesehatan. Ia dibantu oleh anaknya untuk melakukan cek kesehatan melalui Mobile JKN.
“Waktu itu anak saya mencoba untuk isi skrinning riwayat kesehatan di aplikasi Mobile JKN, yang sebelumnya anak saya melakukan juga. Caranya cukup mudah, waktu itu hanya mengisi formulir sesuai kondisi yang dialami. Dari situ, kami bisa tahu faktor risiko yang dimiliki dan langkah apa yang sebaiknya dilakukan,” kata Maslihah.
Menurut Maslihah, layanan promotif dan preventif ini membuatnya lebih sadar akan pentingnya menjaga kesehatan, meski dalam keadaan tubuh yang masih sehat. Ia menilai, keberadaan program ini menjadi bukti bahwa BPJS Kesehatan tidak hanya hadir untuk menanggung biaya pengobatan, melainkan juga membantu masyarakat untuk tetap sehat dan mengantisipasi timbulnya penyakit.
“Saya merasa sangat terbantu, karena layanan ini bisa diakses siapa saja, tidak hanya orang yang sedang sakit. Justru kita yang sehat bisa memanfaatkannya untuk mengantisipasi risiko penyakit. Jadi lebih tenang, karena ada langkah pencegahan yang jelas. Harapan saya, masyarakat yang sehat juga bisa memanfaatkan layanan skrining kesehatan ini. Karena menjaga kesehatan lebih baik dilakukan sejak dini, bukan menunggu sampai sakit. Kalau masyarakat yang sehat rutin ikut skrining, tentu akan lebih mudah mencegah penyakit datang,” tutupnya. (rn/tp)