Mojokerto,Sekilasmedia.com – Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari, menegaskan komitmen menjaga kondusifitas daerah dengan memimpin deklarasi penolakan aksi kekerasan dalam penyampaian pendapat di muka umum. Deklarasi tersebut berlangsung pada Rapat Koordinasi Forkopimda di Sabha Mandala Madya, Balai Kota Mojokerto, Minggu (31/8) malam.
Kegiatan diikuti Forkopimda, pimpinan partai politik, organisasi masyarakat, hingga organisasi kepemudaan. Dalam sambutannya, Ning Ita menekankan bahwa penyampaian aspirasi warga harus dilakukan secara damai, tanpa tindakan anarkis yang bisa memicu keresahan.
“Berdemonstrasi adalah hak, tapi jangan sampai disalahgunakan. Mojokerto tidak boleh ikut-ikutan aksi anarkis yang merugikan masyarakat,” ujar Ning Ita.
Deklarasi bersama itu memuat lima poin kesepakatan, di antaranya menolak segala bentuk aksi anarkis, menjunjung tinggi demokrasi dan HAM, menolak hoaks serta isu SARA, menjaga ketertiban Mojokerto Raya, dan mengajak masyarakat berdoa untuk Indonesia yang aman.
Sebagai tindak lanjut, Pemkot Mojokerto bersama lebih dari 1.600 Muslimat menggelar selawat nonstop di Rumah Rakyat. Selain itu, hari ini (1/9) Ning Ita juga mengundang pengemudi ojek online untuk doa bersama sekaligus pembagian sembako. Seluruh OPD pun turut menggelar tahlil dan selawat serentak.
“Kota ini milik kita bersama. Mari kita jaga dengan doa, persaudaraan, dan gotong royong agar Mojokerto tetap damai,” tutup Ning Ita.












