PALEMBANG,Sekilasmedia.com- Gubernur Sumatera Selatan H. Herman Deru mengungkapkan bahwa dua wilayah di Sumatera selatan terletak di Pantai Timur OKI dan Kikim Area Lahat, telah resmi masuk dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) untuk pemekaran daerah.
“Pentingnya pemekaran sebagai strategi mempercepat pemerataan pembangunan. Pemekaran daerah bukan sekadar wacana, tapi kebutuhan nyata masyarakat,” jelasnya.
Deru saat menerima kunjungan kerja Komite I DPD RI di Graha Bina Praja, Senin (15/9/2025).
Menurut Deru, Sumsel merupakan provinsi yang luas dan memiliki banyak potensi. Pertumbuhan ekonomi mencapai 5,42 persen, tertinggi kedua di Sumatera. Selain itu, sektor pertanian tumbuh pesat dengan tambahan 48 ribu hektare sawah baru. Kami optimistis dengan capaian ini, pemekaran akan menjadi katalis percepatan pembangunan di wilayah,” ujarnya.
“Untuk itu Deru meminta dukungan penuh dari anggota DPD RI agar isu ini bisa mendapat prioritas. Ia juga mengajak OPD dan Forkopimda untuk aktif memberi masukan dalam forum ucapnya.
Sementara itu Ketua Komite I DPD RI, dr. Andi Sofyan Hasdam, menegaskan dukungannya
Kami tengah berjuang agar moratorium pemekaran bisa dibuka kembali. Bahkan kami berencana menggelar rapat dengan Wakil Presiden,” katanya.
Menurut Sofyan, pemekaran penting untuk mendekatkan pelayanan publik dan memastikan pembangunan berjalan merata. Ia pun mengapresiasi Gubernur Sumsel yang sangat peduli dengan masa depan daerahnya.
Sedangkan Anggota DPD RI asal Sumsel, Jialyka Maharani, juga menegaskan komitmennya.
“Kami hadir bukan hanya untuk pengawasan tata ruang, tapi juga untuk memastikan aspirasi rakyat Sumsel terwakili,” katanya
Sedikit Informasi, Pantai Timur OKI adalah wilayah di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, yang berpotensi menjadi destinasi wisata karena keindahan alam pesisirnya, seperti Pantai Tanjung Menjangan, dan merupakan daerah yang mengalami ketimpangan pembangunan.
Sementara itu, Kikim Area di Kabupaten Lahat juga merupakan wilayah yang sedang bergejolak untuk pemekaran, dikenal karena memiliki situs-situs peninggalan manusia prasejarah seperti alat-alat litik, dan merupakan lokasi aliran sungai Kikim dan Empayang
( ril/Nn)