Daerah

Tak Perlu Antri di Bank, Cara Gus Fawait memanusiakan Guru Ngaji di Jember Saat Terima Honorarium dan BPJS

×

Tak Perlu Antri di Bank, Cara Gus Fawait memanusiakan Guru Ngaji di Jember Saat Terima Honorarium dan BPJS

Sebarkan artikel ini
Guru ngaji di jember tidak perlu lagi antri dan berdesakan ambil honorarium. (Foto : aurel)

 

Jember, sekilasmedia.com– Sebanyak 22 ribu guru ngaji di Kabupaten Jember tahun ini menerima honorarium dari pemerintah daerah.

Jumlah tersebut menjadi yang terbanyak sepanjang sejarah penyaluran insentif guru ngaji di wilayah setempat.

Penyaluran dimulai pada Rabu (10/9/2025) di kantor Desa Yosorati, Kecamatan Sumberbaru.

Kabag Kesra Setda Jember, Nurul Hafid Yasin, menyampaikan bahwa program ini merupakan janji politik Bupati Jember Muhammad Fawait yang kini terbukti direalisasikan secara tepat waktu.

“Ini juga merupakan program prioritas Gus Bupati berkaitan dengan honorarium guru ngaji. Pembagian insentifnya juga dilakukan secara terhormat, mereka tidak perlu antre di Bank Jatim, cukup datang ke kantor desa saja,” ujar Hafid.

Dia menjelaskan, dari total 22 ribu guru ngaji yang terdata di 31 kecamatan, sebanyak 15.175 guru ngaji di 23 kecamatan sudah menerima honorarium pada tahap pertama.

Sementara itu, delapan kecamatan sisanya akan segera menyusul dalam tahap kedua yang dijadwalkan dalam sepekan ke depan.

Selain insentif, para guru ngaji juga mendapat perlindungan sosial berupa BPJS Ketenagakerjaan dengan iuran bulanan yang sepenuhnya ditanggung pemerintah.

“Jadi nanti mereka bisa mendaftar, yang satu jelas sebagai guru ngaji, satunya lagi misal sebagai pedagang atau dengan pekerjaan lainnya. Untuk iuran perbulan BPJS-nya, ini akan dibayarkan oleh pemerintah,” paparnya.

Hafid menekankan bahwa kebijakan ini lahir dari arahan langsung Bupati Fawait agar guru ngaji diperlakukan secara mulia.

Pasalnya, banyak wilayah di Kabupaten Jember yang jauh dari akses bank sehingga mekanisme pencairan di kantor desa dinilai lebih memudahkan.

“Guru ngaji tidak perlu jauh-jauh lagi datang ke bank. Karena Gus Bupati tahu dan mengerti, beberapa wilayah di Kabupaten Jember ini memang jauh dari bank,” tambahnya.

Kebijakan ini disambut baik oleh para guru ngaji.

Haryono, salah seorang penerima dari Desa Yosorati, menyampaikan apresiasinya kepada Bupati Fawait karena telah menepati janji politiknya.

“Terimakasih, Gus Fawait sudah menepati janjinya. Tepat waktu dan kami menerima honor hanya perlu datang ke kantor desa,” ucapnya.

Menurut Haryono, mekanisme baru ini membuat para guru ngaji merasa lebih dihargai.

“Kami tidak perlu datang atau antre ke bank lagi. Kami diperlakukan secara terhormat oleh Gus Fawait,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *