Mojokerto,Sekilasmedia.com– Generasi muda memiliki peran penting dalam mewujudkan bangsa yang lebih sehat sekaligus menjaga keberlangsungan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) hingga ke masa mendatang. Sebagai kelompok yang akan menjadi penggerak pembangunan di masa depan, generasi muda diharapkan tidak hanya aktif menjaga kesehatan diri sendiri, tetapi juga menjadi agen perubahan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya jaminan kesehatan.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Mojokerto, Elke Winasari, saat dihubungi pada Rabu (29/10) menyampaikan bahwa keberlangsungan Program JKN tidak hanya bergantung pada sistem yang tertata, tetapi juga partisipasi aktif dari masyarakat, khususnya generasi muda. Menurutnya, pemuda masa kini memiliki kemampuan besar dalam menyebarkan pengaruh positif, terutama melalui media sosial dan lingkungan sekitarnya.
“Generasi muda adalah motor penggerak perubahan. Mereka tidak hanya menjadi penerima manfaat Program JKN, tetapi juga dapat menjadi duta yang mengedukasi masyarakat agar memahami pentingnya menjadi peserta JKN aktif,” ungkap Elke.
Elke menambahkan, membangun bangsa yang sehat tidak hanya dilakukan melalui fasilitas pelayanan kesehatan, tetapi dimulai dari gaya hidup sehari-hari. Ia menekankan pentingnya menghindari kebiasaan buruk dan menjaga pola hidup sehat, mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga secara teratur, serta menghindari kebiasaan yang dapat merusak kesehatan.
“Kesehatan adalah investasi jangka panjang. Generasi muda harus sadar bahwa menjaga kesehatan hari ini berarti menjaga produktivitas di masa depan. Dengan tubuh yang sehat, mereka bisa lebih berperan aktif dalam membangun bangsa,” jelas Elke.
Elke juga mengajak generasi muda untuk lebih aktif lagi menjadi agen perubahan yang melek literasi kesehatan, khususnya terkait Program JKN. Menurutnya, banyak informasi yang beredar di masyarakat sering kali tidak akurat, sehingga generasi muda diharapkan bisa membantu menyebarkan informasi yang benar kepada orang-orang di sekitarnya.
“Kami berharap generasi muda bisa menjadi perantara BPJS Kesehatan dalam mengawal implementasi JKN di lapangan. Misalnya dengan ikut mengedukasi keluarga atau teman, serta melapor secara proaktif apabila menemukan pelayanan yang tidak sesuai. Peran aktif mereka sangat berarti bagi peningkatan mutu layanan JKN,” lanjut Elke.
Sebagai bentuk nyata pelibatan generasi muda, BPJS Kesehatan kini juga memiliki program Duta Muda BPJS Kesehatan, sebuah inisiatif yang melibatkan para mahasiswa dan pelajar dalam kegiatan edukasi dan promosi hidup sehat. Melalui program ini, para Duta Muda diberi kesempatan untuk terjun langsung ke masyarakat, menyampaikan informasi mengenai pentingnya Program JKN, dan membangun kesadaran bahwa kesehatan merupakan tanggung jawab bersama.
“Program Duta Muda ini adalah wujud kepercayaan kami kepada generasi muda. Kami ingin mereka menjadi pelopor gaya hidup sehat dan ikut berperan menjaga keberlangsungan JKN agar tetap berkelanjutan,” tambah Elke.
Masa depan bangsa yang sehat bergantung pada kesadaran dan kepedulian generasi muda hari ini. Ia berharap, melalui semangat kolaborasi dan kepedulian bersama, Program JKN dapat terus memberikan perlindungan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia hingga generasi mendatang.
“Masa depan bangsa ada di tangan generasi muda. Mari bersama-sama kita jaga keberlanjutan Program JKN agar manfaatnya dapat terus dirasakan, tidak hanya untuk kita, tetapi juga untuk anak cucu kita di masa depan,” tutur Elke.
Manfaat dari Program JKN juga dirasakan langsung oleh Rina (25), peserta JKN asal Kecamatan Magersari, Mojokerto yang rutin memanfaatkan layanan kesehatan di klinik tempatnya terdaftar. Ia mengaku, dengan menjadi peserta JKN aktif, dirinya merasa lebih tenang karena tidak perlu khawatir dengan biaya pengobatan saat sakit.
“Saya pernah mengalami demam tinggi dan harus periksa ke klinik tempat saya terdaftar. Semua prosesnya mudah dan diarahkan, dari pendaftaran, pemeriksaan dokter, hingga pengambilan obat, semuanya gratis karena ditanggung JKN,” cerita Rina.
Menurutnya bahwa keikutsertaannya dalam Program JKN membuatnya lebih disiplin dalam menjaga kesehatan sekaligus lebih peduli terhadap pentingnya memiliki perlindungan jaminan kesehatan. Rani juga menyampaikan bahwa ia juga disarankan untuk melakukan skrining kesehatan yang dapat dilakukan di aplikasi Mobile JKN.
“Dulu saya sempat berpikir BPJS itu hanya untuk orang yang sering sakit, tapi ternyata tidak. Saya disarankan oleh petugas klinik kalau bisa mengikuti skrining kesehatan lewat aplikasi Mobile JKN, ternyata di aplikasi tersebut banyak sekali layanan yang belum saya ketahui,” ujarnya.





