Mojokerto,Sekilasmedia.com – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan sebagai pengelola Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) tidak hanya sebagai penjamin biaya pelayanan kesehatan yang bersifat kuratif dan rehabilitatif tetapi juga bertanggung jawab untuk melaksanakan program promotif dan preventif. Program JKN menjamin pelayanan kesehatan berdasarkan indikasi medis, termasuk dalam halnya adalah untuk perawatan gigi, peserta JKN dapat memperoleh perawatan gigi dengan memanfaatkan layanan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP).
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Mojokerto, Elke Winasari, saat ditemui di kantornya pada Selasa (21/10) menjelaskan bahwa edukasi kesehatan gigi perlu menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat sejak dini, bukan hanya perlu dilakukan saat sakit. Perawatan kesehatan pada Program JKN dapat dilakukan kepada orang dewasa maupun anak-anak. Elke mengingatkan bahwa peran keluarga sangat besar dalam membentuk kebiasaan menjaga kebersihan gigi dan mulut anak-anak.
“Peserta JKN dapat memanfaatkan Program JKN untuk melakukan perawatan gigi di FKTP, karena pencegahan penyakit gigi dan mulut perlu dimulai sejak dini. Dimulai juga dari peran orang tua untuk mengajarkan anak cara menyikat gigi yang benar, memilih makanan sehat, serta rutin memeriksakan gigi,” ujar Elke pada
Elke juga menambahkan bahwa layanan kesehatan gigi untuk peserta JKN tersedia di seluruh FKTP yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, seperti puskesmas maupun klinik pratama. Peserta dapat melakukan pemeriksaan, konsultasi, hingga tindakan dasar tanpa biaya tambahan, selama sesuai ketentuan yang dijamin program JKN dan apabila butuh perawatan lebih lanjut dokter FKTP akan memberikan rujukan.
“Cukup dengan menunjukkan kartu JKN, peserta bisa berkonsultasi langsung ke dokter gigi di FKTP. Bila dibutuhkan tindakan lanjutan, nantinya akan dirujuk ke dokter gigi spesialis di rumah sakit,” tambah Elke.
Elke juga mengingatkan pentingnya menjaga pola makan yang seimbang. Konsumsi makanan tinggi gula, camilan manis, dan minuman bersoda sebaiknya dibatasi karena dapat mempercepat kerusakan gigi. Anak-anak yang sudah terbiasa menjaga kebersihan gigi sejak kecil akan lebih mudah mempertahankan kebiasaan tersebut hingga dewasa. Kebersihan gigi tidak hanya berdampak pada penampilan, tetapi juga berpengaruh terhadap kesehatan tubuh secara keseluruhan.
“Pentingnya merawat kesehatan gigi perlu dipahami tidak hanya untuk penampilan. Gigi yang rusak dapat mengganggu proses makan, menyebabkan nyeri, bahkan menurunkan konsentrasi anak saat belajar di sekolah, yang bisa mengganggu belajar dan tumbuh kembang mereka,” ungkapnya.
Manfaat pelayanan gigi melalui Program JKN sudah dirasakan oleh peserta, satunya dialami oleh Nia (32), warga Mojokerto yang terdaftar sebagai peserta aktif JKN. Ia menceritakan pengalaman saat membawa anaknya ke puskesmas untuk mencabut gigi susu yang goyah dan mengganggu saat makan
“Waktu itu saya antar anak saya ke puskesmas, prosesnya mudah saya Cuma menunjukkan nomor kartu lewat aplikasi Mobile JKN, lalu disuruh menunggu sebentar dan langsung diperiksa” Ucap Nia.
Nia juga menambahkan bahwa dokter yang memeriksa juga menjelaskan apa saja yang harus dilakukan setelah cabut gigi. Ia merasa lega karena anaknya mendapatkan pelayanan yang baik sekaligus edukasi tentang merawat gigi.
“Dokter giginya juga memberi edukasi setelah cabut gigi menghindari makanan yang terlalu panas dan dingin serta tentang cara menyikat gigi yang benar dan kapan sebaiknya periksa gigi lagi. Hal ini membuat saya sadar akan pentingnya menjaga kesehatan gigi sejak dini. Sayajuga selalu mengingatkan anak saya untuk menyikat gigi dua kali sehari dan membatasi konsumsi makanan manis,” tutupnya.





