Badung ,Sekilasmedia.com-
Kasus dugaan keracunan masal yang terjadi di Clandestino Hotel, Jalan Kayu Tulang, Canggu, Bali, mencuat kepermukaan. Tujuh backpacker (pelancong mandiri) mengalami diare dan muntah muntah.
Akibat kejadian itu satu orang asing asal China, Deqing Zhuoga (25) meninggal dunia, sedangkan 6 wisatawan lainya harus dirawat di rumah sakit.
Mengutip dari berbagai sumber, Zhuoga sempat mengalami muntah hebat dan menggigil sebelum akhirnya pingsan di kamar hotel. Bahkan teman sekamarnya Leila Li, juga harus dirawat intensif di RS BIMC Kuta, selama lima hari akibat kondisi serupa.
Penyebab kematian Zhuoga ini tercatat sebagai geostroenteristis akut dan syok hipovolemik. Namun dugaan keracunan pestisida mencuat setelah Li mengklaim dokter yang merawatnya menyebut adanya indikasi keracunan makanan dan pestisida.
Kepolisian Resor Badung akhirnya buka suara, peristiwa itu terjadi pada 2 September 2025 lalu, dimana enam wisatawan mengalami diare berat, sementara satu orang ditemukan meninggal dunia di dalam kamar hotel.
Ps Kasubsipenmas Sihumas Polres Badung, Aiptu Ni Nyoman Ayu Inastuti, Jumat (21/11) mengatakan, kasus ini sempat menjadi sorotan media asing dan ramai diberitakan sebagai dugaan keracunan fumigasi kutu busuk hingga makanan. Namun, polisi memastikan bahwa dugaan tersebut tidak terbukti.
Hasil otopsi rumah sakit tidak ditemukan tanda kekerasan pada tubuh korban yang meninggal. Pemeriksaan bagian dalam justru menunjukkan bercak perdarahan di lambung, pelebaran pembuluh darah, cairan hitam kehijauan dalam lambung, hingga kondisi usus besar yang kosong semua mengarah pada gejala khas penyakit diare.
“Korban ini kan backpacker, saat mengalami diare dan muntah pihak medis menawarkan supaya dirawat, tapi korban menolak. Mungkin karena finansial sehingga dirawat seadanya,” kata Ayu Inastuti.
Adapun korban yang selamat, Leila Li (37) dan Leslie Zhao (29) WNA asal China, Melanie Irene (22) serta Alisa Kokonozi (22),warga negara Jerman, Alahmadi Yousef Mohammed (26) WNA asal Saudi Arabia, dan Cana Clifford Jay (29) WNA asal Filipina.
“Jadi korban yang selamat ini mereka mau dirawat. Kepolisian mengingatkan agar wisatawan tidak ragu meminta bantuan medis terutama ketika mengalami gejala akut yang dapat berujung fatal bila terlambat ditangani,” tambahnya.
Lanjut dibeberkan, selama tinggal di Bali para korban ini menginap di hotel murah harga Rp 150 ribu per malam, dengan fasilitas satu toilet yang dipakai bersama. Diduga karena kurang bersih dan salah satu tamu ada yang terserang diare sehingga virusnya menyebar.
“Dugaan sementara, para korban ini kena dampaknya. Peristiwa ini juga heboh di luar negeri,” tandasnya.
Penulis : Soni






