Mojokerto ,Sekilasmedia.com- Konsistensi Kota Mojokerto untuk memberikan pelayanan publik yang terbaik, kembali berbuah hasil dengan masuknya inovasi Kencana Mojo dalam masuk Top 45 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Kovablik) Jawa Timur Tahun 2025.
Apresiasi terhadap inovasi ini ditandai dengan penyerahan penghargaan Top 45 Kovablik 2025 oleh Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, kepada Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari dalam Penganugerahan Kovablik 2025 yang digelar di Ballroom lantai 3 Fairfield Hotel by Marriott Surabaya, pada Jumat (12/12).
Kencana Mojo, akronim dari Kegiatan Cegah Penyakit Tidak Menular Non Stop Kota Mojokerto, lahir dari keprihatinan meningkatnya kasus penyakit tidak menular (PTM). Sebelumnya, layanan deteksi dini hanya tersedia pada jam kerja di Puskesmas, sehingga banyak warga tidak dapat mengakses layanan kesehatan preventif secara optimal.
Inovasi ini menghadirkan layanan 24 jam, bahkan door to door melalui tim Prameswari dan PSC 119. Petugas dapat langsung mendatangi warga untuk melakukan pemeriksaan kesehatan dasar, konseling, hingga rujukan. Selain menyasar masyarakat umum, program ini juga menjangkau pegawai dan berbagai komunitas melalui kegiatan Posbindu, sehingga memperluas cakupan upaya pencegahan PTM di Kota Mojokerto.
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari turut menyampaikan apresiasinya. “Masuknya Kencana Mojo dalam Top 45 Kovablik menunjukkan bahwa semangat berinovasi di lingkungan Pemkot Mojokerto terus tumbuh. Kami ingin memastikan setiap layanan publik khususnya bidang kesehatan hadir secara cepat, mudah dijangkau, dan benar-benar memberi dampak. Ini menjadi motivasi untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan publik,” kata perempuan yang kerap disapa Ning Ita ini.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak dalam sambutannya, menyampaikan pentingnya ekosistem yang mendukung inovasi.
“Banyak kompetisi untuk apa? Inovasi butuh ekosistem. Tanpa ekosistem, inovasi akan sulit bertumbuh kembang. Saya yakin inovasi yang lahir itu bukan karena ada Kovablik—ayo bikin inovasi supaya menang—tidak semata-mata itu. Tapi kadang hidup itu butuh momentum. Inotek dan Kovablik ini meng-create momentum. Tanpa ini, mungkin inovasi tetap terjadi tapi lebih lambat atau kualitasnya bisa turun sedikit. Karena dengan adanya kompetisi ini, ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi.”
Ia juga menegaskan bahwa sebagaimana dalam IGA terdapat indikator kematangan inovasi yang harus dipenuhi.
“Sebagaimana dalam IGA ada namanya kematangan inovasi. Sebuah inovasi dikatakan matang jika memenuhi beberapa kriteria. Tahun ini ada 260 inovasi yang terdaftar di BRIDA untuk Kovablik. Agar ekosistem ini tumbuh, tentu harus diberikan dorongan. Saya ingin berterima kasih kepada seluruh insan yang bekerja keras mengikuti Kovablik. Lupakan stigma kalau ada yang dipersulit kenapa dipermudah. Hari ini, kalau ada yang lebih baik, pasti kita kerjakan agar jauh lebih baik lagi.”
Tak hanya meraih penghargaan di Kovablik, keberhasilan Kencana Mojo juga telah mengantarkan Kota Mojokerto meraih predikat Kota Terinovatif dalam ajang Innovative Government Award (IGA) 2025. Pengakuan ini menegaskan bahwa inovasi yang dijalankan Kota Mojokerto bersifat berkelanjutan, terukur, dan berdampak nyata bagi masyarakat.
Dengan berbagai capaian tersebut, Kota Mojokerto semakin menegaskan diri sebagai kota yang progresif, inovatif, dan berkomitmen menghadirkan pelayanan publik yang sehat, inklusif, dan berkelanjutan bagi seluruh warganya. (adv-kom)






