Magetan, sekilasmedia.com – Bersih desa merupakan sebuah tradisi rutin tahunan yang digelar warga Kelurahan Sarangan, Kecamatan Plaosan tepatnya di obyek Wisata Telaga Sarangan.
Acara bersih desa tahunan ini yang di selenggarakan tepat pada hari Jumat Pon di Bulan Ruwah setiap di setiap tahunnya.
Karena tahun ini masih dalam situasi pandemi, acara Larung tumpeng tersebut di gelar secara sederhana, terbatas dan menerapkan disiplin protokol kesehatan. Jumat (02/04/2021).
Namun karena bertepatan dengan libur panjang, meskipun sudah dibatasi dan berulang kali panitia mengingatkan pengunjung dan warga untuk menerapkan protokol kesehatan, pagelaran Seni Reog yang digelar panitia menarik perhatian ratusan pengunjung wisata telaga Sarangan hingga berkerumun dan mengabaikan protokol kesehatan.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Magetan Joko Trihono menerangkan, acara labuhan Sarangan kali ini benar – benar dilaksanakan dengan Prokes Ketat dengan pembatasan pengunjung mulai dari pintu masuk.
Joko berharap, pandemi segera hilang sehingga acara labuhan Sarangan bisa digelar seperti biasanya seperti dulu.
“Penerapan Prokes sudah kita terapkan mulai pintu masuk Sarangan, kemudian pengunjung juga kita batasi 25% saja dari karcis masuk,” tutupnya.
Ditempat yang sama Kasat intelkam Polres Magetan Magetan Iptu Sumiaji, SH, mengatakan sebelum acara dilaksanakan sudah dilakukan rapat antara muspika Plaosan dan disepakati tidak ada kegiatan yang menyebabkan kerumunan.
“Sebelumnya sudah disepakati tidak ada kegiatan yang mengakibatkan kerumunan, dan kesenian Reog sudah disepakati tidak digelar, namun hari ini masih digelar. Nanti kita serahkan kepada Kapolsek Plaosan untuk memanggil panitia kegiatan guna dimintai keterangan terkait terjadinya kerumunan pada labuhan Sarangan ini.”Tegasnya”
Di tempat terpisah Kapolsek Plaosan AKP Munir saat di mintai keterangan, mengatakan akan mempelajari dan meminta keterangan kepada penanggung jawab kegiatan bersih desa tersebut.(tim)