Mojokerto, Sekilasmedia.com – bertempat di Gedung Pertemuan Brawijaya Royal Caravan Jl. Raya Trawas Desa Sukosari Kec. Trawas Kab. Mojokerto telah dilaksanakan kegiatan Penguatan Pembauran Kebangsaan Bagi Generasi Muda tahun 2022 di Kabupaten Mojokerto tanggal (14/12/2022).
Acara tersebut diselenggarakan oleh Bakesbangpol Kab. Mojokerto dengan penanggung jawab kegiatan Drs. Nugraha Budhi Sulistya, M.Si (Kepala Bakesbangpol Kab. Mojokerto), yang dihadiri oleh Dandim 0815 Mojokerto, jajaran Bakesbangpol, Dosen UPN Surabaya dan Perwakilan dari Mahasiswa dari Perguruan tinggi di Mojokerto.
Dengan mengusung Tema Peran Pembauran sebagai Solusi Kebangsaan dalam menciptakan Kondisi Masyarakat yang Toleran, Tangguh dan Kuat di Era Digitalisasi Informasi.
Mari Sudiastati (Kabid Ideologi dan Wasbang Bakesbangpol Kab. Mojokerto) menjelaskan tentang maraknya berita Hoax menjadi potensi konflik yang banyak terjadi di masyarakat.
“Pertama untuk menumbuhkan semangat generasi muda akan cinta tanah air dan bangsa”, ucapnya.
Drs. Ali Ridho, M.Si (Sekretaris Bakesbangpol Kab. Mojokerto), memotivasi dengan sebuah sepatah kata dari Presiden Bung Karno sebagai salah satu pendiri bangsa ini pernah menyatakan jangan sesekali melupakan sejarah, hal ini menjadi penegasan sekaligus amanat kepada para generasi penerus kemerdekaan ini agar menghargai jasa-jasa para pahlawan yang telah berkorban jiwa dan raga.
Masih kata Ali Ridho, Generasi muda harus tau atau diajarkan sejarah, bagaimana negeri ini berdiri agar tumbuh rasa cinta kepedulian sikap rela berkorban dan memiliki komitmen untuk terus merawat dan menjaga keutuhan Kebhinekaan.
Tindakan kekerasan ,sikap diskriminatif dan tindakan intoleransi adalah satu bukti bahwa generasi kebangsaan masih belum dipahami dan belum terintegrasi dengan baik dalam jiwa generasi muda.
“Masyarakat harus didorong untuk memiliki kesadaran literasi dan wawasan kebangsaan”, ujarnya.
Sebagai penyampai materi DR Agus Widiyarta ( Dosen UPN Surabaya ) , memaparkan penjelasan mengenai pentingnya wawasan kebangsaan.
“Wawasan adalah cara pandang atau cara melihat. Kebangsaan adalah hubungan hukum antara orang dan negara”, kata Agus Widiyarta.
Agus menambahkan, Tujauan wawasan kebangsaan adalah untuk mewujudkan rasa nasionalisme yang tinggi dari segala aspek kehidupan rakyat Indonesia yang mengutamakan kepentingan nasional dari pada kepentingan perorangan . Kedudukan Bhineka Tunggal Ika adalah semboyan untuk mempersatukan perbedaan suku ,ras , agama di Indonesia.
“Medsos sebagai bagian dari tantangan keberagaman karena medsos memiliki kerawanan yang lebih besar dibandingkan dengan media konservatif . Karena siapa aja bisa menjadi pemilik media, jurnalis, penulis yang dapat menshare apa saja yg diinginkan”. Pungkasnya.
Bukan hanya menjelaskan tentang pentingnya berwawasan, Agus juga menjelaskan tentang bahanya Radikalismesme sebagai ancaman kebhinekaan maka dari itu kita harus menanamkan sikap Bela Negara dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaan Kepada NKRi yang berdasarkan Pancasila dan UUD 45 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara.
Terakhir Letkol Inf M Iqbal Prihanta Yudha, SE (Dandim 0815/Mojokerto) menyampaikan beberapa materi tentang Peran Pembauran sebagai solusi kebangsaan dalam Menciptakan kondisi masyarkat yang Toleran, Wonderland Indonesia Keberagaman itu adalah sebuah Anugrah.
“Indonesia Bangsa Agamis dengan beragam agama. yang khas / unik dari Indonesia antara contohnya : Musik dangdut, tari-tari an, upacara adat”, ucapnya.
Tak lupa M Iqbal Prihanta Yudha menyampaikan beberapa Potensi ancaman dari keberagaman meliputi, Konflik kepentingan terutama politik, Perbedaan cara pandang hingga perbedaan Pendapat, Sektarian, Perang idiologi kapitalisme, liberalisme , Komunisme, Kesenjangan sosial dan ekonomi Serta Teknologi Komunikasi.
Kegiatan penguatan Pembauran Kebangsaan Bagi Generasi Muda tahun 2022 Kab. Mojokerto berjalan aman kondusif.(ziz)