Mojokerto, Sekilasmedia.com – Mayat yang terseret arus di bawah Jembatan Desa Ngerame di Kecamatan Pungging Kabupaten Mojokerto ternyata warga Nganjuk.
Wasis (42), warga asli Dusun Dukuh, Desa Ketandan, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Nganjuk, adalah pria yang hanya berbaju biru tua itu.
Pada hari Sabtu ( 17/12/2022) Ipda Bambang Sunandar Kanit Reskrim Kapolsek Pungging menjelaskan ada empat orang datang dari Desa Ketandan, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Nganjuk ke Mapolres Mojokerto untuk memastikan informasi penemuan mayat di sungai Brantas.
Bambang menyatakan, menurut keterangan saksi Darsono yang merupakan adik korban, sebelum meninggalkan kediamannya pria itu mengeluh kesulitan membayar biaya rumah sakit yang terkait dengan melahirkan anaknya.
“Setelah dilakukan pengecekan oleh keluarganya dipastikan bahwa mayat tersebut adalah keluarga korban yang hilang atau meninggalkan rumah sejak lima hari yang lalu,” ucapnya saat dikonfirmasi melalui seluler, Minggu (18/12/2022).
Untuk memastikan bahwa jenazah yang ditemukan adalah keluarga korban, petugas piket dan keluarga korban juga mendatangi RS Sabhara Porong Pusdik Porong.
Dari pihak keluarga sendiri meminta agar tidak dilakukan otopsi terhadap jasad pria yang berkepala pelontos tersebut.
“Selain itu, keluarga korban sudah mengeluarkan surat pernyataan tidak mau dilakukan otopsi. Jenazah sudah kami serahkan ke keluarga untuk segera dimakamkan,” pungkasnya.
Sebelumnya mayat tanpa identitas itu, pertama kali ditemukan warga sekitar di Jembatan Rolak Sembilan Mojokerto sekitar pukul 06.53 WIB dan hanyut sampai di Jembatan Ngrame sekitar pukul 10.21 WIB Sabtu (17/12/2022). [Fio]