Daerah

Hadiri Pencanangan WBK di Lapas, Walikota Berharap Wujudkan Kota Mojokerto Bebas dari Korupsi

×

Hadiri Pencanangan WBK di Lapas, Walikota Berharap Wujudkan Kota Mojokerto Bebas dari Korupsi

Sebarkan artikel ini

 

Mojokerto, Sekilasmedia. Com-Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari menghadiri acara pencanangan zona integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) yang digelar oleh Lembaga  Pemasyarakatan (Lapas) kelas II b Mojokerto. Acara berlangsung pada Rabu (10/4) di Lapas kelas II b Mojokerto, Jalan Taman Siswa nomor 10, Mojokerto.

Acara tersebut ditandai dengan pembacaan deklarasi dan penandatanganan piagam pencanangan oleh Kalapas II b Mojokerto, Raden Hadiwismobudi, disaksikan Ning Ita Wali Kota Mojokerto, Perwakilan Kepolisian Resort Mojokerto Kota, Perwakilan Kepolisian Resort Mojokerto, Kepala Kejaksaan Negeri Kota dan Kabupaten Mojokerto dan Kepala Pengadilan Negeri Mojokerto.

Dalam sambutannya, Hadiwismobudi menyampaikan bahwa dalam rangka menuju WBK/WBBM Lapas kelas II b Mojokerto melakukan beberapa perubahan diantaranya reformasi  di bidang ketatalaksanaan yang sudah menggunakan teknologi informasi.

“Reformasi di bidang pelayanan kunjungan kepada masyarakat, masyarakat yang berkunjung tidak dikenakan biaya. Masuk ke dalam lapas sudah disiapkan lahan parkir dan parkir gratis,” jelas Hadi. Ia menambahkan bahwa pengunjung lapas juga akan mendapat air minum dan tempat charger telepon genggam serta penyimpanan barang.

BACA JUGA :  Jaga Kebugaran Tubuh  Danrem 082/CPYJ Melaksanakan Gowes Bersama Anggota

Lebih lanjut Hadi menjelaskan, saat berkunjung, pengunjung Lapas difoto dan diambil datanya sehingga ke depan sudah ada data. Dan ketika akan berkunjung cukup dengan menggunakan sidik jari dan surat bisa langsung digunakan untuk identitas pengunjung.

“Reformasi di bidang hukum, kami akan membantu keluarga yang tidak mampu yang butuh bantuan hukum, kami sudah menyiapkan pengacara gratis,” terang Hadi.

Masih dalam sambutannya, Hadi menyampaikan bahwa Lapas Mojokerto melakukan inovasi diantaranya menggalang kreativitas produksi warga binaan berupa kerajinan tangan. “Dua produk unggulan Lapas Mojokerto yaitu sepatu kulit dan paving blok,”jelas Hadi.

Ning Ita, panggilan akrab Walikota Mojokerto ini mengawali sambutannya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas kegiatan pencanangan zona integritas di Lapas kelas II b Mojokerto. “Pencanangan zona integritas ini sebagai bentuk komitmen lembaga pemasyarakatan kelas II b Mojokerto menuju wilayah bebas dari korupsi dan wilayah birokrasi bersih melayani melalui reformasi birokrasi, yang meliputi pencegahan korupsi sekaligus peningkatan kualitas pelayanan publik,” kata Ning Ita.

Ning ita berharap dengan dicanangkannya zona integritas ini dapat meningkatkan kinerja seluruh aparatur, sekaligus mewujudkan harapan masyarakat kita untuk memberikan pelayanan yang terbaik di Kota Mojokerto sekaligus membangun wilayah yang bebas dari korupsi.

BACA JUGA :  Antisipasi Banjir di Musim Hujan, Ning Ita Cek Saluran Air

“Demikian pula bagi Pemerintah Kota Mojokerto beserta seluruh Organisasi Perangkat Daerah di Kota Mojokerto harus punya tekad dan komitmen seperti yang dilakukan oleh Lapas Mojokerto untuk bisa membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis serta terpercaya dalam memberikan pelayanan kepada warga Kota Mojokerto tercinta,” lanjut Ning Ita.

Ning Ita juga berharap dengan kerjasama, sinergi, kolaborasi dan harmonisasi antara Lapas kelas II b Mojokerto dengan Pemerintah Kota Mojokerto dapat terus dijaga dan ditingkatkan.

Dalam kesempatan ini Ning Ita juga memohon doa dan dukungan semua pihak agar bisa mewujudkan visi pembangunan yaitu mewujudkan Kota Mojokerto yang berdaya saing, mandiri, demokratis, adil, makmur, sejahtera dan bermartabat, dengan sukses.

Saat ini, lanjut Ning Ita, masyarakat  menghendaki seluruh layanan yang dilakukan oleh pemerintah harus bebas dari korupsi dan sekaligus mampu memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.

Kegiatan pencanangan zona integritas menuju WBK dan WBBM diakhiri dengan penampilan bela diri karate oleh petugas Lapas kelas II b Mojokerto dan band Lamoker. (wo)