
Gresik, Sekilasmedia.com – Dengan julukan kota santri dan kota wali, pihak RSI ingin memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat yang mayoritas muslim, namun juga tetap melayani dari non muslim, ungkap Direktur RSI Nyai Ageng Pinatih, usai serah terima jabatan di kantornya, Selasa (2/5/2023).
” Saya yang asli orang Gresik bahkan dari tepi Bengawan Solo, bertekat ingin memajukan sekaligus mengembangkan rumah sakit dibawah bendera NU, apalagi di Gresik populasi dari warga NU cukup besar, ” tegas Rokhim.
RSI Nyai Ageng Pinatih, memang baru berjalan sekitar 2 tahunan, dengan gedung yang cukup megah dan tenaga SDM yang mumpuni, sementara dulunya adalah BKIA Nyai Ageng Pinatih dengan bangunan kecil.
RSI Nyai Ageng Pinatih saat ini sudah membuka dan melayani untuk spesialis : bedah umum, bedah mulut, konservasi gigi, obgyn, anak, orthopedi, syaraf, dan paru.
Jumlah tempat tidur untuk rawat inap juga cukup memadai : VVIP :2, VIP : 4, klas 1 : 20, klas 2: 18, klas 3:30, kamar isolasi : 11, ICU: 6, NICU : 6, HCU : 5, sehingga total ada 102 tempat tidur.
Wakil Direktur RSI Nyai Ageng Pinatih, drg Achmad Jayadi menambahkan pihaknya masih menjalin komunikasi dengan semua pihak agar warga kota Gresik antusias datang ke RSI untuk keperluan kesehatan.
” Hingga saat ini, pasien di RSI sudah mulai merata dari pusat kota hingga di pinggiran kota, seiring layanan poli umum dan spesialis yang semakin bertambah, harapannya bisa memberikan layanan kesehatan yang terbaik buat warga Gresik, ” pungkasnya. (rud)