
JAKARTA, Sekilasmedia.com – Pemilihan Umum serentak yang di dalamnya juga dilaksanakan Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 17 April 2019 memang telah berlalu meskipun hasil finalnya secara formal belum ditetapkan, menunggu tanggal 22 Mei 2019. Namun pernak-pernik yang mewarnainya masih banyak yang sangat membekas pada masing-masing pihak, begitupun kesan yang dimiliki oleh masing-masing pendukung, meskipun yang terpenting adalah nanti haruslah ‘rekonsiliasi’ nasional siapapun yang terpilih menjadi Presiden – Wakil Presiden.
*SAID IQBAL – ALIANSI PENGUSAHA NASIONAL VS MUDHOFIR KHAMID Rejo – HARIYADI SUKAMDANI KerJo*
Salah satu kisah yang cukup menarik namun nyaris terlepas dari perhatian diantaranya adalah momen bersatunya antara buruh dengan pengusaha untuk dukung mendukung masing-masing Capres – Cawapres. Jika dalam gerbong Prabowo – Sandiaga Uno terdapat tokoh buruh Said Iqbal (KSPI) ‘bersatu’ dengan Aliansi (Seribu) Pengusaha Nasional, maka pada gerbong Jokowi – Ma’ruf Amin terdapat tokoh buruh Mudhofir Khamid (KSBSI) yang juga komisaris PT Pos Indonesia bersatu dengan Hariyadi Sukamdani ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) pusat yang bersama Sofyan Wanandi memelopori gerakan Pengusaha Pekerja Pro Jokowi (KerJo) yang mendukung Jokowi – Maruf Amin, yang mengerahkan sekitar sepuluh ribu pengusaha.
Sinergi ‘buruh’ pengusaha yang klop antara Mudhofir Khamid yang juga Wakil Ketua Umum Relawan Jokowi (Rejo) pusat dengan pengusaha yang ‘dikumpulkan’ Hariyadi Sukamdani selaku Koordinator KerJo. Apalagi ketika itu Mudhofir bersama Andi Gani KSPSI memiliki target meraih suara 5 juta buruh. Mudhofir kembali mendukung Jokowi karena berbagai kemajuan yang telah diraih, termasuk menasionalisasi Freeport. “Kita dukung Jokowi lagi karena banyak yang telah berhasil termasuk soal Freeport,” ungkap Mudhofir.
*BAGI HARIYADI SUKAMDANI, DUKUNGAN YANG BERBEDA ANTAR PENGUSAHA MERUPAKAN DEMOKRASI SEKALIGUS PENDIDIKAN POLITIK*
Bagi Hariyadi soal dukung-mendukung Capres-Cawapres secara terbuka saat ini memang haruslah terjadi diantaranya sebagai salah satu bentuk kemajuan demokrasi, sehingga wajar saja ada pengusaha yang berpihak Jokowi – Amin Ma’ruf dan ada yang berpihak Prabowo – Sandiaga Uno. Menurut Hariyadi Sukamdani, hal ini juga sebagai salah satu bentuk pendidikan politik sehingga tidak akan terjadi perpecahan pengusaha meskipun saling berbeda dukungan.
Hal kurang lebih sama diungkapkan Siswahyu salah satu sosok yang ikut merintis SBSI dari awal tahun 1992 hingga pernah menjadi BPK DPP SBSI dan Ketua MPO DPP SBSI namun kini memilih berkiprah kecil-kecilan termasuk dengan Projo di daerah, dengan sebagian besar lebih fokus pada bidang sepakbola anak sekaligus ‘mengawal’ anaknya yang telah berprestasi bergabung Bhayangkara FC U14-U15-U16 lalu juga di klub Liga 1 Kalteng Putra U16 saat Liga 1 Filanesia U16 pada 19 – 25 Maret di Sawangan – Depok – Jawa Barat, kemudian kini bergabung Persebaya U16 untuk Liga 1 U16 Elite Pro Academy 2019 yang dimulai 19 April 2019 hingga nanti sekitar Agustus – September 2019.
*SISWAHYU SEPAKAT DENGAN MUDHOFIR KHAMID DAN HARIYADI SUKAMDANI*
Siswahyu yang juga pimpinan Umum sekilasmedia.com sependapat dengan yang disampaikan Mudhofir maupun Hariyadi Sukamdani tentang perlunya pematangan demokrasi, sehingga soal dukung-mendukung adalah hal wajar dan seharusnya tidak menjadikan perpecahan. Sehingga setelah Pilpres segera rekonsiliasi. “Rekonsiliasi adalah vital,” ungkap Siswahyu yang bersama Achmad Yari (perintis Bhayangkara FC U14-U15-U16 tahun 2017-2018, red.) juga sedang diajak Subagja Suihan ayah angkat Egy Maulana Vikri/Firman Utina untuk membangun Bina Sentra di Jawa Timur sebagai bagian ikhtiar mengangkat pesepakbola muda Jatim go profesional, go nasional – internasional.
“Yang lebih penting dari segala bentuk pemilihan umum adalah setelah itu harus kembali segera berpihak pada kesejahteraan rakyat,” ungkap Siswahyu penulis buku Humor Sepakbola dan buku Biografi Asmuni-Srimulat yang pada Pilpres 2014 menjadi MPO (‘konsorsium’) For JJ pusat alias For Jokowi-Jusuf Kalla yang terdiri dari berbagai elemen pendukung Jokowi.(Sis).