
Surabaya,sekilasmedia.com- Tim Pemenangan Daerah (TPD) Ganjar-Mahfud Jatim menggelar konsolidasi dan validasi untuk lebih fokus menjaga ritme pemenangan agar pada masanya sampai 14 Februari bisa memperoleh hasil maksimal dan bisa memenuhi target pemenangan paslon nomor urut 03 pada Pilpres 2024 di Jatim.
“Konsolidasi ini melibatkan ketua dan sekretaris TPC (Tim Pemenangan Cabang) Kabupaten/Kota, bagian pemenangan dan juga relawan Ganjar-Amin seluruh Jatim,”‘ ujar Ketua TPD Ganjar-Mahfud Jatim, Laksamana Muda (Purn) Agus Setiaji di kantor TPD Ganjar-Mahfud Jatim, di Surabaya, Selasa (9/1/2024).
Menjaga ritme pemenangan ini, lanjut Agus diperlukan karena Jatim merupakan barometer kekuatan paslon Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024. Apalagi pada pekan depan, ada jadwal kampanye terbuka Ganjar-Mahfud di Jatim sehingga perlu dilakukan pemetaan mana daerah-daerah yang perlu diperkuat dan dijaga serta yang masih kosong disisi supaya bisa merata.
“Alhamdulillah paska Debat ketiga Pilpres, pasangan Ganjar-Mahfud grafiknya naik signifikan. Bahkan survei internal sudah diatas angka 48 persen mengungguli paslon 02 dengan perbedaan angka dikisaran 2-3 persen,” ungkapnya.
Untuk mengejar target kemenangan 68 persen di Jatim, kata Agus salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui pertemuan konsolidasi ini. Sebab masing-masing TPC punya informasi detail, mana daerah yang perlu digenjot dengan strategi seperti apa dan lain sebagainya.
“Contohnya, seperti di Gresik, wilayah Pantura, Tapal Kuda dan dua kabupaten di Madura yang perlu diperkuat. Makanya Pak Mahfud nanti akan berkampanye di Sampang dan Pamekasan,” jelasnya.
Yang menarik, TPD Ganjar-Mahfud Jatim juga tak terlalu memusingkan dukungan Gubernur Khofifah Indar Parawansa ke paslon 02 karena di Jatim masih banyak tokoh lain yang berpengaruh untuk mendukung dan memenangkan Ganjar-Mahfud di Jatim.
“Kemarin kita bisa menggelar pengajian emak-emak tangguh di DBL mendatangkan Mbak Yenny Wahid dan Bu Atiqoh bisa menjadi magnet para ibu-ibu khususnya muslimat NU,” terang Agus.
Senada, sekretaris TPD Ganjar-Mahfud Jatim, Sri Untari Bisowarno menyatakan bahwa konsolidasi ini untuk menggencarkan sosialisasi 21 program unggulan Ganjar-Mahfud ke masyarakat supaya semakin banyak masyarakat yang paham dan mengerti keunggulan paslon 02 jika terpilih memimpin Indonesia ke depan.
“21 program unggulan itu riil dan tidak memakan APBN yang terlalu besar. Kalau dihitung selama 5 tahun hanya menyerap 2526 triliun. Sementara paslon yang lain setahun membutuhkan anggaran hingga 426 triliun untuk 2 program saja,” dalih politikus asal Malang.
“Ini bisa menjadi sebuah upaya untuk bisa membandingkan dan menyandingkan paslon kita dengan paslon lain. Kalau masyarakat cerdas tentu akan bisa membaca ini, mana yang lebih efektif dan efisien. Dan kita akan libatkan seluruh komponen rakyat dalam upaya membangun 21 program andalan tersebut,” imbuhnya.
Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jatim itu mencontohkan, program KTP Sakti dengan meringkas kartu kartu yang ada. Contoh kalau satu kartu harganya @15 ribu dikali 19 juta kartu, sudah berapa? Itu satu kartu, kalau ada 9 kartu dikali 19 juta sudah berapa.
“Ini akan efisien sekali bagi negara, karena tidak perlu banyak kartu dalam dompetnya rakyat dan mereka tidak binggung, cukup dengan KTP Sakti semua teratasi,” beber Sri Untari.
Selain itu, bagi putra putri bhayangkara akan dididik karena sekolahnya gratis. Bahkan satu keluarga miskin (tidak mampu) satu sarjana minimal. Lalu guru agama dan ngaji akan mendapatkan tunjangan 1 juta perbulan.
“Itu untuk meningkatkan mental kita supaya bisa menjadi lebih kuat lagi dengan memberikan pendidikan budi luhur sehingga seluruh masyarakat Indonesia akan bisa lebih memahami keagamaan dengan sangat baik,” ujarnya.
Masih di tempat yang sama, Wasekjen DPP PDI Perjuangan Sadarestuwati menyatakan bahwa program-program andalan Ganjar-Mahfud itu pada prinsipnya sangat realistik dan bisa untuk dijalankan karena bukan program di awang-awang.
“Kami sudah melakukan sosialisasi 21 program andalan itu. Dan masyarakat sangat antusias, apalagi program satu sarjana bagi keluarga tidak mampu (miskin). Begitu juga program insentif untuk guru agama-agama di Indonesia. Kami membuka ruang diskusi dengan masyarakat terkait 21 program andalan Ganjar-Mahfud tersebut,” pungkas perempuan asal Jombang ini. (pun)