Malang,Sekilasmedia.com– Paguyuban Pedagang Pasar Kota Malang (P3KM) bersama Diskopindag Kota Malang gelar acara halal bihalal.
Acara pertemuan rutin juga bertepatan dengan acara halal bihalal tersebut dilaksanakan di Kantor Diskopindag Jalan Simpang Terusan Danau Sentani, Madyopuro, Kota Malang, Kamis (09/05).
Kepala Diskopindag kota Malang, Eko Sri Yuliadi saat ditemui usai kegiatan menyampaikan bahwa kegiatan ini sudah lama diagendakan oleh P3KM untuk bertemu dengan pimpinan Diskopindag. Selain itu kegiatan ini akan dilakukan secara rutin.
“Banyak sekali organisasi pedagang, paguyuban pedagang yang dibuat oleh teman-teman pedagang, yang nantinya adalah kita sinergi dan kolaborasi setiap program Diskopindag itu bisa tersampaikan sampai ke bawah. Artinya program-program untuk pembangunan Pasar untuk kota Malang bisa tersampaikan dengan cepat. Dan salah satunya P3KM yang hadir pada hari ini,” kata Eko.
Menurutnya jika di kota Malang sendiri ada beberapa paguyuban tingkat kota yang menaungi para pedagang di setiap pasar. Selain P3KM, ada juga Aspatama (Asosiasi Pedagang Pasar Tradisional kota Malang), dan juga APPSI (Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia).
“Keberadaan Paguyuban tersebut dinilai membantu dalam menyampaikan program-program pemerintah,” ucapnya.
Selain itu, Kepala Diskopindag juga meminta seluruh paguyuban yang ada untuk terus bersinergi bersama dalam membangun pasar tradisional kota Malang.
“Dari semua paguyuban yang ada mari kita bersinergi menyampaikan informasi-informasi pembangunan tentang pasar kepada pedagang, sama-sama kita sampaikan, kita buat Malang kota ini dengan pasar tradisionalnya yang bisa melayani semua masyarakat kota Malang,” pungkasnya.
Sementara salah satu anggota Paguyuban Pedagang Pasar se-Kota Malang (P3KM) Hj. Nanik yang hadir dalam kegiatan tersebut bahwa dirinya mengapresiasi dan berterima kasih kepada segenap pimpinan Diskopindag Kota Malang yang menyempatkan waktu untuk menerima kedatangan P3KM di hari libur.
“Kami berterima kasih kerena membantu kami para pedagang pasar, yang membutuhkan apabila ada keluh kesah terkait masalah pasar,” terangnya.
Lebih lanjut, menurut Hj Nanik yang juga Pedagang Pasar Bunul tersebut mengungkapkan, banyak permasalahan yang berpangkal dari miskomunikasi informasi dari Diskopindag yang sampai ke pedagang. Diantaranya terkait nilai retribusi, sehingga perlu dilakukan dialog antar paguyuban pedagang dengan Diskopindag.
“Dari sini tadi itu saya sangat senang yang masalah retribusi itu kan sudah normal. Kalau di pasar modern tidak pernah ada masalah,” tuasnya. (BAS)