
Probolinggo, Sekilasmedia.com – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Probolinggo memberikan pelatihan fabric painting di Balai Desa Besuk Kecamatan Bantaran. Pelatihan ini dilaksanakan selama 10 hari mulai Kamis hingga Senin (4-15/7/2019).
Kegiatan yang didanai oleh Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun anggaran 2019 ini merupakan program pembinaan dan pelatihan ketrampilan kerja bagi perempuan. Pelatihan ini diikuti oleh 12 orang warga Desa Besuk Kecamatan Bantaran. Selama pelatihan mereka mendapatkan teori 30% dan praktek 70% oleh narasumber dari Desy Studio Art Probolinggo.
Kamis (4/7/2019) pagi, pelatihan fabric painting ini dibuka secara resmi oleh Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak DPPKB Kabupaten Probolinggo Amalia Etiq Primahayu. Pembukaan ini dihadiri oleh Sekretaris Kecamatan Bantaran Saiful Anwar dan Kepala Desa Besuk Husin Siswanto didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Desa Besuk.
Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak DPPKB Kabupaten Probolinggo Amalia Etiq Primahayu mengatakan peningkatan kualitas hidup, peran perempuan, kesejahteraan dan perlindungan anak merupakan bagian penting dalam upaya peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas khususnya bagi perempuan di Kampung KB.
“Salah satunya adalah kegiatan pembinaan dan pelatihan kerja bagi perempuan berbasis life skill, khususnya remaja perempuan melalui pelatihan fabric painting. Prioritas pelatihan ini diberikan kepada kaum perempuan usia produktif,” katanya.
Menurut Amalia, pelatihan fabric painting ini bertujuan untuk lebih memberikan bekal ketrampilan kaum perempuan yang notabene masuk dalam keluarga kurang mampu sesuai Basis Data Terpadu (BDT) yang sudah direvisi.
“Desa Besuk Kecamatan Bantaran ini merupakan salah satu Kampung KB di Kabupaten Probolinggo. Sengaja ditempatkan disini untuk lebih memaksimalkan potensi yang dimiliki. Sehingga ada keterpaduan program dengan beberapa instansi yang lain,” jelasnya.
Amalia menambahkan pihaknya optimis dari total peserta pelatihan fabric painting ini, 50% diantaranya akan mampu mengembangkan hasil dari pelatihan ini dan menjadi orang yang akan menekuni dunia fabric painting. Kuncinya adalah berlatih dengan sungguh-sungguh dan penuh semangat.
“Melalui pelatihan ini kami berharap mampu mengurangi angka kemiskinan, paling tidak mampu lebih memberdayakan kaum perempuan melalui usaha produktif dengan memanfaatkan potensi lokal. Mohon doanya supaya pelatihan ini dapat berjalan dengan lancar dan melahirkan seorang fabric painting yang profesional dan berkualitas,” harapnya.
Sementara Kepala Desa Besuk Husin Siswanto menyambut baik dan sangat mendukung sekali dengan adanya pelatihan fabric painting yang diberikan kepada warganya tersebut. Sehingga kaum perempuan yang ada di desanya tidak hanya hidup sesuai kodratnya, tetapi memiliki keahlian tersendiri.
“Kalau hasil pelatihan ini berjalan dengan baik, maka tentunya akan menambah ekonomi keluarga. Selama tidak menyalahi aturan yang ada, desa siap memberikan support supaya program ini terlaksana dengan baik. Kami akan terus berkoordinasi dengan beberapa instansi terkait agar pelatihan ini nantinya ada tindak lanjut dan berkesinambungan,” ungkapnya.
Menurut Husin, saat ini pihaknya sedang berencana usaha penggemukan sapi dan kambing yang akan dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa). Tetapi jika memungkinkan, usaha fabric painting ini juga bisa dimasukkan dalam usaha BUMDesa.
“Untuk saat ini, 12 orang ini sebagai pilot project dahulu. Nantinya diharapkan mampu menularkan ilmunya kepada orang lain. Semoga pelatihan ini mampu merubah mindset perempuan selama ini yang hanya berada di dapur dan melayani suami dan anaknya. Perempuan saat ini harus memiliki bekal ketrampilan yang dapat menambah ekonomi keluarganya,” harapnya.(Fahrul)