Denpasar,Sekilasmedia.com -Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali menghimbau masyarakat ekstra waspada terhadap potensi bencana akibat cuaca ekstrem hujan deras dan angin kencang pada Februari 2025.
Karena memang saat ini Bali masih dalam musim hujan. Bahkan keberadaan bibit siklon tropis 96S juga turut meningkatkan cuaca ekstrem, seperti peningkatan awan konvektif (potensi hujan deras dan petir) peningkatan kecepatan angin dan gelombang tinggi di selatan perairan Bali.
Sekretaris BPBD Bali Gede Teja di Denpasar, Rabu (12/2) mengatakan, dampak hujan deras disertai angin kencang sudah terasa sepekan terakhir ini. Apalagi masuk sasih kawulu atau bulan kedelapan berdasarkan kalender Masehi.
“Warga Bali juga memahami ini karena masuk sasih kawulu, jadi memang harus ekstra waspada ancaman bencana,” katanya.
Terhitung sejak 3-9 Februari 2025, hujan deras dan angin kencang telah mendatangkan 69 kejadian bencana, menyebabkan empat orang meninggal dunia, enam orang luka-luka, dan kerugian Rp934 juta.
Pohon tumbang terjadi di 40 titik, di antaranya 12 titik di Karangasem, empat titik di Buleleng, 15 titik di Bangli, satu titik di Gianyar, tiga titik di Jembrana, satu titik di Tabanan, dua titik Badung, dan dua di Denpasar.
Sebanyak lima titik kejadian tembok jebol, tiga di Karangasem dan dua di Buleleng, atap rumah roboh di Jembrana, atap dapur di Jembrana, dan senderan jebol di Buleleng.
Tanah longsor di 19 titik, yaitu satu di Karangasem, 13 di Buleleng, dan lima di Bangli, satu titik banjir di Buleleng, dan kejadian lainnya di Jembrana.
“Perlu waspada terhadap lingkungan sekitar, hindari pohon-pohon yang kemungkinan bisa tumbang, serta yang di area tebing, jurang, pegunungan agar waspada gerakan tanah,” pungkas Teja.
Penulis : Soni
editor:Kaylla