Kediri,Sekilasmedia.com-Menindaklanjuti laporan dari warga Kelurahan Pojok terkait sampah yang tersangkut di bawah jembatan Sungai Kedak, Pemerintah Kota Kediri langsung menerjunkan tim gabungan dan melakukan pembersihan Sungai Kedak, Senin (17/3).
Tumpukan sampah yang didominasi potongan pohon dan bambu tersebut terbawa luapan arus sungai yang meningkat akibat curah hujan dengan intensitas tinggi beberapa hari terakhir. “Evakuasi dilakukan dengan melakukan survei terlebih dahulu di hari Jumat bersama dengan dinas terkait. Kita lihat sampah yang tertumpuk itu tidak hanya sampah plastik tapi juga kayu dan pohon bambu,” terang Kepala DLHKP, Imam Muttakin saat dihubungi secara terpisah.
Selanjutnya, tim gabungan yang terdiri dari DLHKP, Dinas PUPR serta BPBD berkolaborasi membersihkan sampah yang dilakukan mulai hari ini dan ditargetkan selesai dalam kurun waktu dua hari hingga Selasa (18/3) besok. “Melihat tumpukan sampah yang tersangkut dan menumpuk cukup banyak, maka pembersihan kita targetkan selesai dua hari. Karena akses jalan yang terbatas, pembersihan sampah kita lakukan secara manual dan tidak menerjunkan alat berat,” tambahnya.
Dalam kegiatan ini DLHKP menerjunkan 2 armada truk angkut yang digunakan secara bergantian untuk mengangkut sampah tersebut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Diharapkan dengan kegiatan ini sampah yang tersangkut di jembatan bisa bersih dan tidak mengganggu arus sungai. Selain itu melalui kegiatan ini, Imam berharap dapat mendorong perubahan perilaku masyarakat dalam upaya pelestarian lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan.
“Sampah harus kita tangani bersama-sama dalam jangka waktu yang panjang. Mari lebih peduli kepada lingkungan sekitar dan tidak mencemari lingkungan agar kelestarian lingkungan bisa tetap terjaga,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Joko Arianto menuturkan dalam kegiatan ini BPBD menerjunkan delapan orang untuk membantu kelancaran proses evakuasi. Mereka dibekali peralatan seperti tali sling untuk menarik sampah sebelum dimuat ke mobil angkut milik DLHKP.
Dengan membersihkan sungai dari sampah dan material lain yang menghambat aliran air, Joko berharap dapat meminimalisir luapan air sungai dan mencegah risiko banjir. Selain itu, pihaknya juga memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan sungai dan lingkungan sekitar.
“Alhamdulillah masyarakat juga banyak yang antusias untuk ikut membantu. Semoga dengan keterlibatan masyarakat secara langsung bisa meningkatkan pemahaman mereka tentang pentingnya menjaga lingkungan dan melestarikan sungai dengan baik sebagai upaya mitigasi bencana,” tutupnya.
Penulis: Saman
Editor: Kaylla