Tuban-Sekilasmedia.com- Pimpinan Pusat Pemuda Garuda Bersatu (PGB), Mustofa menemui Perwakilan PT. Pupuk Indonesia wilayah Tuban di Kantor Pupuk Indonesia wilayah 4 di Jalan Genteng kali no. 55 Surabaya, hari Senin 17/03/2025.
Perwakilan PT Pupuk Indonesia wilayah Tuban Taufik dan Dimas menginisiasi pertemuan dengan mengundang melalui WA sala-satu pengurus PGB terkait permasalahan yang di laporkan PGB ke Pupuk Indonesia.
Pertemuan antara PGB dan Perwakilan PI terkait adanya dugaan pungli di kecamatan Bancar maupun temuan Kios yang tidak layak dan masih beroperasi di Grabagan. Hal ini adalah hasil dari Monitor dan Evaluasi yang di lakukan 2 bulan di Tuban. Hasilnya selain Harga Pupuk di atas HET yaitu antara 130 rb – 200 rb ,dan juga adanya dugaan pungli bermodus uang transport, uang sedekah maupun iuran perton yang di temukan di Kios di Kecamatan Bancar, selain itu juga di Desa Banyubang Grabagan di temukan Kios yang tidak layak yang tetap beroperasi.
Dalam pertemuan itu Mustofa,” menyampaikan Tujuan kami mulai dari awal artinya dari giat Monitoring yang terbagi di beberapa Kota maupun Kabupaten di Jawa Timur kami fokus pada Kabupaten Tuban karena selain, Wilayah yang luas dan jatah pupuk yang terbanyak, maka kami sangat berinisiatif untuk mengetahui bagaimana penjualan pupuk maupun pengawasan di wilayah terbanyak jatah pupuk tersebut, dari hasil tersebut jelas yang kita lakukan mulai dari pengambilan sampel data di beberapa Kios maupun Rekaman Vidio sebagai bukti kami bahwa kami benar-benar turun,” jelas Tofa.
Tofa juga mengatakan,” yang paling penting di Tuban tetap sama yaitu masalah HET tetapi hal tersebut sebenarnya bisa teratasi kalau semua nya bisa bekerja, Baik Dinas Pertanian, Dinas Perdagangan , KP3 maupun PT PI sendiri secara bersama-sama mengawasi penjualan Pupuk Indonesia,” tegas Tofa.
Masih bersama Tofa,” semua diam seakan apa yang terjadi hasil temuan PGB , adalah Hoak atau memang Permasalahan itu di halalkan atau memang ada dugaan Mafia terselubung,”.
Selaras yang disampaikan Tofa pada pertemuan tersebut, perwakilan PT PI ,Taufik menjelaskan,” Kami mengucapkan terimakasih atas apa yang di sampaikan teman-teman PGB, dan juga telah membantu kami melakukan kontrol terhadap penjualan pupuk bersubsidi di Tuban, karena selain Wilayah kita luas personel kami juga kurang, serta hal ini harusnya tugas dari KP3 Tuban namun mungkin Sekarang tidak ada anggaran maka KP3 kurang berjalan, selanjutnya kami akan berkoordinasi dengan Dinas maupun Distributor untuk menyamakan tujuan dan sekaligus menyelesaikan permasalahan tersebut, lebih-lebih kalau terbukti melanggar pasti akan kita kenalan sangsi tegas,” jelas Taufik.
Taufik juga menyampaikan,” bahwa setelah ada laporan kita langsung cek lapangan, sebagian respon untuk memperbaiki maupun pembinaan ke bawah, pasti kalau terbukti akan ada sangsi,” tutup Taufik.
Terpisah saat di temui, Pengurus PT FIMACO yang bermasalah, Sumain,” Saya ucapkan terimakasih kepada PGB yang sudah membantu mengawasi kios di wilayah Bancar, kami selalu Distributor tidak pernah meminta transport atau iuran lain, kemungkinan tarikan itu dilakukan paguyuban kios yang sudah ada kesepakatan, artinya kami tidak pernah menarik, untuk Kios -kios yang bermasalah pasti akan kita kenakan sangsi tegas, kami atas nama Fimaco akan segera kita tindak lanjuti temuan-temuan PGB tersebut,,” ujar Samian.
Rekomendasi yang di hasilkan pada pertemuan tersebut adalah yang harus segera ada tindakan kongkrit terkait,: 1. Dugaan adanya pungli dengan modus uang transport, perton, uang sedekah di Kecamatan Bancar. 2. Temuan Kios yang TDK layak di Kios Artha Sukses di kecamatan Grabagan. 3. Secara merata di Tuban Pupuk terjual sekitar 130 rb – 200 rb, dan harus ada pembinaan secara rutin. ( ir)
penulis: Rudi
Editor: Kaylla