Daerah  

Rencana Investor Kelola Teluk Gilimanuk Selama 30 Tahun Disorot, Pemkab Jembrana, Belum Ada Tindak Lanjut

Patung Dewa Siwa di kawasan wisata Teluk Gilimanuk.

Jembrana,Sekilasmedia.com
Pemanfaatan Teluk Gilimanuk kembali menuai sorotan, pasca Pemerintah Kabupaten Jembrana menjalin kesepakatan bersama Mou dengan investor PT Petroil Indonesia asal Jakarta pada awal 2025.

Teluk Gilimanuk yang dikenal elok pantainya di Bali barat itu akan dikelola investor dengan skema Bangun Guna Serah (BGS) hingga jangka waktu 30 tahun.

Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan mengaku belum mengetahui secara detail MoU yang ditandatangani oleh bupati sebelumnya dengan investor.

“Saya belum melihat detailnya, tentu akan kami kaji lebih lanjut. Apakah memberikan manfaat bagi masyarakat atau sebaliknya tidak,” ujar Kembang singkat.

BACA JUGA :  Bupati Minta ASN Gerak Cepat Tangani Permasalahan di Kabupaten Blitar

Sementara itu, Kepala Bidang Pengelolaan Barang Milik Daerah pada BPKAD Jembrana, I Nengah Suwarbawa mengatakan, dari luas lahan 9 hektar yang dilirik investor akan dimanfaatkan hanya di Teluk Gilimanuk.

“Itu baru MoU kesepakatan bersama, ada investor yang tertarik untuk mengelola kawasan pinggir pantai teluk Gilimanuk dari patung Siwa hingga Musium, tidak sampai ke lahan pemukiman warga,” katanya.

Dijelaskan belum ada tindak lanjut, sehingga kawasan tersebut masih merupakan aset pemerintah daerah. Konsep awal investor akan membangun sarana penunjang pariwisata, dan kajian secara teknis ditawarkan untuk skema BGS selama 30 tahun.

BACA JUGA :  Kapolres Pasuruan Pimpin Upacara Sertijab Pejabat Utama Dan Kapolsek Jajaran Polres Pasuruan

“Hingga saat ini skema itu belum ditindaklanjuti dengan perjanjian sebagai lanjutan dari MoU tersebut,” pungkasnya.

Untuk diketahui, kawasan Teluk Gilimanuk yang berdampingan dengan Pelabuhan Gilimanuk, merupakan kawasan wisata yang terkoneksi dengan Musium dan Pantai Karangsewu Taman Nasional Bali Barat.

Meski pengelolaannya kurang baik, namun pesona pemandangan bawah airnya memiliki sejumlah flora dan fauna yang sangat bagus. Selain itu juga ada gugusan gunung, dan di kawasan itu ada Musium prasejarah Indonesia sekitar 2000 tahun lalu, menjelang masa Hindu – Budha.

Penulis : Soni

Editor: Kaylla