Daerah

Pertama dalam Sejarah, Terbang Perdana Jember – Jakarta Angkut 50 Penumpang

×

Pertama dalam Sejarah, Terbang Perdana Jember – Jakarta Angkut 50 Penumpang

Sebarkan artikel ini
Terbang perdana Jember - Jakarta Angkut 50 Penumpang. (Foto aurel)

Jember,Sekilasmedia.com– Sejarah baru tercatat di Kabupaten Jember. Untuk pertama kalinya, Bandara Notohadinegoro mengoperasikan penerbangan reguler menuju Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta, Selasa (23/9/2025).

Penerbangan perdana ini disambut penuh antusias masyarakat karena telah lama dinantikan sebagai jalur cepat menuju pusat ekonomi nasional.

Bupati Jember Muhammad Fawait hadir langsung di lokasi dan ikut menyaksikan momen bersejarah tersebut.

“Ini bukan hanya soal pesawat yang terbang dari Jember ke Jakarta, melainkan pintu gerbang bagi kemajuan ekonomi daerah,” ucap Gus Fawait.

Ia menegaskan konektivitas udara ini sejalan dengan visi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk mempercepat pertumbuhan daerah.

Fawait menekankan bahwa penerbangan reguler ini bukan capaian pribadi, melainkan hasil kerja kolektif.

Dukungan datang dari Forkopimda, jajaran pemerintah daerah, Pemerintah Provinsi Jawa Timur, hingga Gubernur Khofifah Indar Parawansa bersama pemerintah pusat.

“Tanpa kerja sama banyak pihak, mustahil penerbangan ini bisa terwujud,” katanya sembari mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat.

Pada tahap awal, maskapai Fly Jaya akan melayani penerbangan Jember–Jakarta dua kali seminggu, yakni setiap Selasa dan Kamis.

Pesawat yang digunakan adalah ATR 72, berkapasitas puluhan penumpang dengan kabin yang nyaman untuk jarak menengah.

Fly Jaya memastikan standar pelayanan tetap terjaga. Untuk sekali perjalanan, harga tiket ditawarkan di kisaran Rp1,3 juta, yang disebut sebagai tarif kompetitif untuk rute baru ini.

Selain memudahkan mobilitas masyarakat, kehadiran jalur udara ini diharapkan menjadi magnet baru bagi investor, pelaku usaha, dan wisatawan.

Kalangan pengusaha Jember sendiri sebelumnya kerap menyuarakan kebutuhan transportasi cepat ke ibu kota.

“Permintaan ini juga datang dari dunia usaha, mereka membutuhkan akses langsung ke Jakarta,” jelas Gus Fawait.

Menurutnya, jalur udara reguler akan mendukung sektor perdagangan, industri, pertanian, hingga pariwisata.

Lebih jauh, ia menekankan tujuan akhirnya adalah pengentasan kemiskinan yang hingga kini masih menjadi tantangan utama di Jember.

Sejumlah pihak menilai penerbangan ini akan memperkuat posisi Jember sebagai kawasan strategis di Jawa Timur bagian selatan.

Potensi besar di sektor perkebunan, pertanian, hingga wisata budaya bisa lebih mudah dipasarkan ke level nasional bahkan internasional.

Meski untuk sementara hanya tersedia dua kali penerbangan per pekan, Pemkab Jember berharap jumlah jadwal akan bertambah seiring meningkatnya kebutuhan masyarakat.

“Ini baru awal. Semoga dengan jalur udara ini, kesejahteraan masyarakat Jember bisa meningkat dan mimpi panjang kita bersama bisa terwujud,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *