Peristiwa

Pengunjung Pantai Bingin Ngeluh, Banyak Puing Berserakan dan Kumuh

×

Pengunjung Pantai Bingin Ngeluh, Banyak Puing Berserakan dan Kumuh

Sebarkan artikel ini
Kondisi Pantai Bingin, Pecatu, pasca puluhan bangunan liar dibongkar, puing puing dibiarkan berserakan (foto sekilasmedia.com /wg)

Badung,Sekilasmedia.com-
Pasca pembongkaran puluhan bangunan liar di kawasan Pantai Bingin, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali, kini muncul masalah baru.

Puing puing bangunan yang seharusnya dibersihkan justru dibiarkan berserakan hingga tertimbun pasir dan membahayakan pengunjung pantai.

Selain itu, pantai yang dikenal sebagai surga surfing dunia tersebut nampak kumuh. Bahkan pemandangan indah Pantai Bingin berubah jadi tumpukan puing.

Publik meminta proses pemadatan dilakukan sebelum musim hujan. Karena kalau tidak, puing puing yang tertimbun pasir dan tidak dipadatkan akan mengotori pantai, erosi, longsor dan banjir bandang.

Bendesa Adat Pecatu, I Made Sumerta mengatakan, banyak warga dan wisatawan asing mengeluh dengan tumpukan puing puing yang berserakan di pesisir pantai dan membahayakan.

“Pantai Bingin ini terkenal dengan spot surfing, tapi sekarang banyak yang mengeluh. Puingnya malah ditimbun, bukan dibersihkan. Secara estetika jadi jelek dan bisa bahaya kalau gelombang besar datang,” ujar Bendesa Adat Pecatu, dikutip dari Baliexpress.

Ia juga memperingatkan agar nelayan dan pengunjung pantai lebih berhati hati, sebab ketika air pasang atau ombak tinggi, puing puing yang tertimbun bisa muncul kembali.

Padahal Desa Adat Pecatu telah berkoordinasi dengan pihak Satpol PP Badung, untuk melakukan pembersihan terhadap puing puing hasil pembongkaran itu, namun hingga kini belum memuaskan.

“Kami sudah minta agar pembersihan dilakukan sesuai komitmen awal, bukan hanya menimbun, tapi bersihkan sampai tuntas,” tegasnya.

Sumerta menegaskan, Pantai Bingin butuh penanganan serius agar keindahan dan keamanannya kembali seperti dulu.

“Ini jangan sampai salah langkah penertiban justru menciptakan masalah baru bagi masyarakat dan wisata Bali,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *