Daerah  

Inovasi Penangan Kematian Ibu – Bayi di Kota Probolinggo Mendunia

Inovasi Penangan Kematian Ibu - Bayi di Kota Probolinggo Mendunia
foto Inovasi Penangan Kematian Ibu - Bayi di Kota Probolinggo Mendunia
Inovasi Penangan Kematian Ibu - Bayi di Kota Probolinggo Mendunia
foto Inovasi Penangan Kematian Ibu – Bayi di Kota Probolinggo Mendunia

PROBOLINGGO, Sekilasmedia.com – Inovasi Dinas Kesehatan Kota Probolinggo akan mendunia. Inovasi tersebut lolos untuk mewakili Indonesia dalam ajang ASEAN ICT Awards (AICTA) tahun 2019 di Laos, November mendatang.

Inovasi itu adalah Sistem Informasi Kesehatan Ibu dan Anak Probolinggo Cermat Andal Teliti Inovatif dan Berkualitas, atau disingkat SisKIA PRO CANTIK. Aplikasi itu menjadi juara kedua dalam ajang Produk TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) atau Indonesia Entreprenuer TIK (idenTIK 2019) untuk kategori sektor publik gelaran Kementerian Komunikasi dan Informatika RI.

“Alhamdulillah. Ini kabar yang menggembirakan. SisKIA PRO CANTIK mendapat penghargaan dari Kementerian Kominfo dan mewakili di Asia. Ini inovasi di bidang kesehatan untuk mencegah kematian ibu dan bayi, ”kata Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin, Kamis (8/8) saat memberikan sambutan pencanangan Gerakan Serentak Timbang Balita (Gertak Talita).

Habib Hadi –sapaan akrabnya- mengatakan, membuat aplikasi untuk ibu dan bayi di Kota Probolinggo. Inovasi itu merupakan langkah positif yang harus didukung. Karena, sesuai program pelayanan kesehatan bagi warga Kota Probolinggo, khususnya balita (di bawah lima tahun).

“Ditambah lagi, lagi lagi pengadaan ambulans yang dapat menolong ibu hamil. Kami berkomitmen terus meningkatkan pelayanan kesehatan kepada balita sebagai penerus generasi Kota Probolinggo, ”imbuh wali kota.

BACA JUGA :  TP PKK Kedawung Apresiasi 10 Muharram Dengan Menyantuni Sejumlah Anak Yatim

Permudah Pengawasan-Pendampingan

Apa itu SisKIA PRO CANTIK? Aplikasi ini dibuat dan mulai digunakan sejak 2017 yang lalu oleh Dinkes lokal. Keberadaan Kota Probolinggo berpenduduk lebih dari 235.211 jiwa, lima kecamatan dan 29 kelurahan, serta tingkat populasi cukup tinggi pada kesehatan. Seperti tingginya angka kematian ibu dan bayi.

Jumlah kematian ibu di Kota Probolinggo pada 2014 diterima ada 8 orang; pada 2015 turun jadi 3 orang. Sempat naik pada 2016 dan 2017 menjadi 6 orang dan 8 orang, pada 2018 lalu kembali naik menjadi 4 orang. Nah, sampai pertengahan tahun ini, diumumkan ada 3 orang. Penyebab kematian ibu saat melahirkan, karena pertimbangan kehamilan yang bisa dicegah.

Sementara jumlah kematian bayi tahun 2015 ada 86; tahun 2016 terdata 98 ​​bayi meninggal; kemudian tahun 2017 ada 88 bayi, sedangkan tahun 2018 menurun drastis 44 bayi. Penyebabnya, bisa dianggap faktor. Mulai berat badan lahir rendah (BBLR), asfiksia (distres pernapasan) yang sebenarnya dapat dicegah dengan penanganan yang adekuat (memenuhi persyaratan / memadai).

Nah, Kondisi itu lantas jadi perhatian bersama. Berdasarkan forum evaluasi, program Dinas Kesehatan yang melibatkan berbagai sektor. Antara lain, Dinas Kominfo, Dispenduk Capil, fasilitas kesehatan, tim penurunan kematian ibu dan bayi. Akhirnya, terciptalah aplikasi SisKIA PRO CANTIK sebagai solusi yang disetujui.

SIsKIA PRO CANTIK merupakan sistem aplikasi berbasis online yang berpedoman pada buku kesehatan ibu dan anak. Aplikasi ini memberikan informasi dan catatan yang lengkap tentang pemeriksaan ibu hamil, ibu hamil mengambil tinggi, ibu melahirkan, ibu nifas, bayi baru lahir.

BACA JUGA :  Wali Kota Tampung Aspirasi Sopir Angkot Terkait Transportasi Online

Dengan melakukan entri data, ibu hamil pada aplikasi SisKIA PRO CANTIK, maka data ini akan dapat diakses oleh semua penyedia layanan. Mudah, mudah, dan aman ibu hamil

Menurut Kepala Dinkes drg Ninik Ira Wibawati, dalam proses implementasi aplikasi ini dilakukan monitoring dan evaluasi. Yang meliputi monev pengentryan yang melibatkan para pemberi pelayananan (PMB,DPS,Klinik Pratama,RS); monev tentang masalah teknis dan jaringan aplikasi, dg mengundang Diskominfo, Tim SIK Dinkes dan faskes serta pihak ketiga.

“Sejak diimplementasikan tahun 2017, kami dapat memonitor apapun terkait pemeriksaan ibu dan anak. Kami bisa mapping dengan aplikasi ini. Karena kebiasaan para ibu yang shopping hospital, tetap bisa terdetaksi karena sudah masuk data base,” kata drg Ninik.

Sehingga, lanjutnya, tenaga kesehatan di manapun bisa memeriksa dan tahu data-data riwayat pemeriksaan ibu dan bayi. “Dinkes juga selalu mengevaluasi dan melakukan perbaikan secara terus menerus. Sejak diimplementasikan, kami bisa menekan angka kematian ibu dan bayi. Semua termonitor dalam SisKIA PRO CANTIK,” tegasnya.(hm/fahrul)