Mersinde seçkin mersin escort bayan larla özel bir deneyim yaşayın, Samsunda escort samsun ile farklı anlar geçirin. Kadıköyde özel ve güvenilir hizmetler için anadolu yakası escort bayan bayanlarıyla tanışın! İstanbul’un gece atmosferinde istanbul gece hayatı keşfedin.
Daerah  

Gara-Gara Ada Isu Hoax Soal Corona, Pasar Paiton dan Kotaanyar Sepi Pengunjung

Pasar Paiton dan Kotaanyar, Kabupaten Probolinggo terlihat tampak sepi

Probolinggo sekilasmedia.com-Wabah virus corona (Covid-19) masih menjadi keresahan negara di dunia, termasuk di Indonesia. Alhasil, berbagai kebijakan pun dilakukan oleh pemerintah pusat sampai ke pemerintah daerah guna mengatasi semakin merebaknya virus tersebut. Tak ayal, Corona menjadi ruang utama di setiap pemberitaan dan bahan obrolan di masyarakat. Apalagi jumlah kasus terinfeksi, angka kematian, hingga pasien sembuh masih terus mengalami perubahan dari waktu ke waktu.

Namun terkadang kasus Corona ini menjadi bahan bagi oknum tertentu untuk menyebarkan isu Hoax. Seperti halnya yang terjadi di Pasar Paiton dan Kotaanyar, Kabupaten Probolinggo. Isu Hoax yang tersebar bahwasanya dua pasar tersebut ditutup gara-gara virus Corona. Alhasil efek dari isu Hoax tersebut Pasar menjadi sepi pengunjung.

BACA JUGA :  Pemprov Jatim Siapkan 9 Lahan Milik Perhutani, Untuk Pemakaman Jenazah Covid-19

“Berita hoax itu berawal dari status whatsAap seseorang yang mengatakan Pasar Paiton dan Kotaanyar ditutup karena virus Corona. Status whatsAap tersebut lalu di screnshoot dan dikirim ke salah satu group WhatsApp. Disitulah berkembangnya kabar isu Hoax tersebut. Dampaknya pasar menjadi sepi pengunjung,” terang Nurul Huda, Koordinator Pasar Paiton, Selasa (24/3) pagi.

Ia pun menegaskan, dari Pemerintah Daerah dalam hal ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Probolinggo tidak ada imbauan maupun instruksi penutupan pasar. “Harapan kami kepada pedagang maupun pengunjung, bila ada informasi seperti itu lagi agar diklarifikasikan ke pihak pasar. Biar jelas kebenarannya,” pintanya.

Sementara itu, Suparman salah satu pedagang bahan pokok di Pasar Paiton mengatakan akan terus berjualan. Ia mengaku lebih takut ke cicilan hutang daripada virus Corona. “Andaikan nanti terjadi lockdown, kami berharap kebijakan itu juga diberlakukan kepada Perbankan. Agar tidak melakukan penagihan hutang selama tenggat waktu yang ditentukan. Sebab efek lockdown akan melumpuhkan perputaran ekonomi masyarakat,” ujarnya. (mul)