
LUMAJANG, Sekilasmedia.com – Seorang nenek berusia 69 tahun terpaksa harus berjuang sendirian menghadapi pandemi Covid-19 yang sedang mewabah.
Parahnya lagi, dirinya juga harus merawat suaminya yang sakit menahun, tanpa bantuan sedikit pun dari pihak manapun.
Sani, atau yang akrab disapa Sariyani, nenek renta asal Dusun Kotokan, Desa/Kecamatan Jatiroto, Lumajang ini hanya menggantungkan apa yang ada. Dirinya tidak berharap lebih, meski sejumlah orang di desasanya mendapat bantuan dari pemerintah melalui Bantuan Langsung Tunai (BLT), baik dari Dinsos atau BLT DD Desa Jatiroto.
Selain menjual apa yang dimiliki, sejauh ini Sani hanya menggantungkan uluran para dermawan. Lebih-lebih mengingat suaminya sudah tidak bisa lagi membantu seperti dulu. Hanya mampu berbaring di ranjang dipan yang sudah lapuk dimakan usia.
“Sudah lima tahunan suami saya ini sakit. Katanya kencing batu dan harus dipasang selang. Diperiksa lagi katanya tumor,” ucap Sani, sambil sesekali melirik kearah meja makan didekatnya.
Saat ditanya dari mana membiayai pengobatan Suaminya, perempuan Lansia yang dikenal dengan sapaan Mbah Sariayani itu mengaku didapat dari menjaul apa yang dimilikinya.
“Jual ayam, kadang jual jagung. Ada beras ya saya jual beras,” imbuhnya9
Disinggung soal bantuan dari Kades / Pemdes, Sani mengaku hingga saat ini belum dapat.
“Selama empat tahun ini tidak dapat bantuan. Cuma kapan hari itu dikasih Pak Bunidi (Pak Guru) beras 2 Kg. Dia tau kalau suami saya sakit,” tukas Sani dengan nada tertatih.
Sani berharap, dirinya juga mendapat bantuan selayaknya orang kebanyakan guna mengurangi beban hidupnya, terlebih pengobatan pada suaminya yang sedang berjuang melawan sakit.