Banyuwangi ,Sekilasmedia. Com– Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamirzad Ryacudu meninjau produksi kapal dan meresmikan prototipe kapal tank boat (kapal tempur) pertama di dunia, di Industri perkapalan Banyuwangi. Didampingi Bupati Abdullah Azwar Anas, Menhan mengaku takjub dengan perkembangan dan teknologi kapal canggih tersebut.
Tank boat tersebut bernama “Antasena” yang diproduksi PT Lundin, produsen kapal berteknologi canggih yang berbasis di Banyuwangi, bekerja sama dengan PT Pindad Indonesia dan CMI Defense, industri pertahanan asal Belgia.
“Kami ke sini melihat kemajuan pengembangan kapal. Hasilnya sangat baik, sangat membanggakan. Bangsa kita mampu membuat kapal bagus, bahkan sudah banyak dipesan negara lain,” kata Menhan.
Tank boat tersebut istimewa karena merupakan kapal tempur yang bisa diioperasikan tidak hanya di laut tapi juga di perairan kecil seperti kawasan pantai, rawa, dan sungai. Kapal dengan spesifikasi tersebut belum pernah diproduksi sebelumnya oleh industri kapal dunia.
Ryamizard melanjutkan, program pengembangan tank boat tersebut sudah dimulai sejak sejak satu tahun lalu. Industri kapal di Banyuwangi dipercaya untuk memproduksi kapal bersama PT Pindad karena dinilai telah berpengalaman memproduksi kapal berteknologi canggih. Bahkan telah banyak memenuhi pesanan militer internasional seperti dari Rusia.
“Kami targetkan tahun depan kapal sudah bisa dioperasikan. Kapal ini nantinya akan dioperasikan di wilayah yang daerahnya memiliki banyak sungai dan rawa seperti Kalimantan dan Papua,” imbuh Menhan.
Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan industri perkapalan Banyuwangi berdasarkan rekomendasi Kementerian Pertahanan. Industri Banyuwangi memproduksi kapalnya, sedangkan Pindad membangun canon-nya.
“Jadi ini memang produk baru yang belum pernah ada di dunia. Kapal tank ini dilengkapi canon kaliber 105 mm yang pas diajak berakselerasi dan menghancurkan kapal musuh,” ujarnya.
Direktur PT Lundin, Liza Lundin mengatakan, tank boat ini dibuat dengan hull ganda atau disebut sebagai catamaran. Dimensi bagian bawah kapal dibuat hanya setinggi satu meter, jadi bisa masuk ke perairan kecil seperti sungai dan rawa.
“Ini tank tapi bentuknya boat. Sehingga menjadi kapal tempur yang fleksibel. Misalnya, kalau dulu mengejar perompak, kapal patroli kesusahan saat perompaknya dari laut masuk ke sungai karena kapal patroli terlalu besar. Nah, dengan tank boat ini bisa,” terang Liza.
Bupati Abdullah Azwar Anas menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Pertahanan yang telah mempercayakan produksi alutsista negara diproduksi di Banyuwangi.
“Produksi tank boat ini membuktikan industri kapal dalam negeri punya daya saing tinggi di kompetisi global, sekaligus mendukung visi kemaritiman Presiden Jokowi,” ujar Anas.(tim)