Mersinde seçkin mersin escort bayan larla özel bir deneyim yaşayın, Samsunda escort samsun ile farklı anlar geçirin. Kadıköyde özel ve güvenilir hizmetler için anadolu yakası escort bayan bayanlarıyla tanışın! İstanbul’un gece atmosferinde istanbul gece hayatı keşfedin.
Tak Berkategori  

Pertempuran Dini Pilbup Jombang NYONO SUHERLI VS MUNDJIDAH Oleh: Siswahyu K.

Mas Nyono Mas Subaidi dan siswahyu berbincang soal Cabub Cawabub 2018-2023

JOMBANG( Sekilasmedia. Com) -Di kalangan tertentu yang berpengaruh dianggap terlalu dini ‘pisahnya’ Wakil Bupati Jombang Mundjidah Wahab dari Bupati Jombang Nyono Suherli Wihandoko, dan tetaplah dinilai sebagai sesuatu yang disayangkan dan mengagetkan.

Dalam arti, untuk Pemilihan Bupati Jombang 27 Juni 2018, Mundjidah memilih maju sebagai Calon Bupati sendiri, berpasangan Sumrambah, dengan gambaran partai pengusung diantaranya adalah Partai Demokrat dan PPP. Meskipun agak jauh sebelumnya sudah terdengar ‘rasan-rasan’ soal hal itu, namun ketika kini terjadi, tetap Ini dianggap masih mengagetkan.

*NYONO GOLKAR-PKB DKK*
Kini Mundjidah-Sumrambah telah kian nyata bakal diusung minimal oleh Partai Demokrat-PPP, Nyono Suherli – Subaidi diusung minimal oleh Golkar-PKB-Nasdem-PKS. Lalu Syafiin – Choirul Huda diusung PDIP-Hanura.

Kenapa tetap mengagetkan? Banyak sebab. Namun yang paling menonjol adalah menyayangkan ‘nekadnya’ Mundjidah maju Bakal Calon Bupati. Menurut banyak pihak, harusnya Mundjidah tetap gandeng Nyono Suherli, sehingga ‘dinasti’ Mundjidah yang sedikit-banyak juga mewakili wajah Pondok Pesantren Tambakberas, pada saatnya (tahun 2023) nanti bisa lebih benar-benar menguasai, bersama-sama tiga sentral ponpes di Jombang yang lainnya.

BACA JUGA :  Wabup bersama Forkompimda Sidak kesiapan dan distribusi logistik Pilgub

*TIGA PUSAT PONPES KE NYONO?*
Sedangkan dengan timing maju saat ini dirasa pihak tertentu yang dekat, sangat disayangkan.

Alasan lain, soal Pilbup Jombang konon tiga pusat ponpes besar di Jombang (harusnya empat, minus Ponpes Bahrul Ulum Tambakberas, red.) ‘berpihak’ pada Nyono meskipun tidak secara ‘kolektif’ dan tidak secara tertulis.

*TEBUIRENG GUS SOLAH YANG BERSAHAJA*
Tiga ponpes itu diantaranya adalah Ponpes Tebuireng tempat Gus Dur yang juga tempat Hadratus Syekh KH.Hasyim Asy’ari (sentral pendiri NU), yang kini dipimpin KH.Solahuddin Wahid (Gus Solah) adiknya Gus Dur.

Gus Solah yang bersahaja, dan beberapa kali kami pernah mengadakan acara bersama Gus Solah termasuk di Islami Center Bojonegoro, namun Gus Solah tak mau ketika ada amplop yang disodorkan setelah dijamu makan siang oleh Bupati Bojonegoro (Kang Yoto) di rumah dinas Bupati.

*PETERONGAN GUS MUDJIB-GUS LUKMAN*
Ponpes lainnya adalah Ponpes Darul Ulum Peterongan, yang pada Pilbup Jombang 2008 pernah memunculkan Gus Mudjib sebagai Cawabup Jombang berpasangan Cabup Suharto diusung Partai Demokrat dkk

Meski mendapat suara paling buncit, kami sempat diminta ikut membuat publikasi kecil meski kemudian tak jelas kelanjutannya. Malah pada suatu saat kami ketemu Gus Lukman Hakim Musta’in Romly saudaranya dan menjadi akrab.

BACA JUGA :  RAPAT PLENO REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN SUARA SECARA FAKTUAL DI KECAMATAN PASIRIAN SELESAI

*PONPES DENANYAR & KYAI TAR*
Ponpes berikutnya adalah Ponpes Denanyar yang identik dengan KH.Bisri Syansuri yang juga pendiri NU bersama KH.Hasyim Asy’ari dan KH.Wahab Chasbullah.

Belum lagi jika misal ponpesnya Kyai Tar Ploso (KH.Mukhtar Mu’thi, red.) yang kebetulan penulis sempat dekat dengan adiknya, Kyai Masruchan Mu’thi (almarhum).

*MUNDJIDAH VS PONAKAN*
Persoalan lain dari ‘ekses’ Mundjidah maju Cabup Jombang 2018, meskipun tidak terduga, adalah Mundjidah juga harus ‘perang’ dengan ponakannya yang berjejaring.

Padahal momen Pilbup ini harusnya bisa digunakan konsolidasi menyatukan empat sentral ponpes di Jombang tadi.

Mundjidah yang tokoh PPP, harus ‘perang’ dengan keluarga sendiri termasuk Mu’linah Sohib ketua DPD Partai Nasdem Jombang, dimana rekomendasi Nasdem pusat mengusung Nyono Suherli.

Keluarga lainnya yang harus dihadapi adalah Halim Iskandar ketua DPW PKB Jatim dan Muhaimin Iskandar ketua umum DPP PKB, dimana mereka mengusung Nyono Suherli – Subaidi, apalagi Subaidi adalah kader PKB.

Pertempuran akan seru? Banyak pihak yang pesimis, karena terlalu dini. Pendapat Anda? Sms kesini= 081259315268.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *