Nisa dan Siswahyu halal bihalal
Reporter: tim
Editor: Siswahyu
MOJOKERTO (sekilasmedia.com) Banyak pemerhati masalah sosial politik yang memberi penilaian terhadap Wabup Mojokerto 2010-2015, Choirun Nisa, sebagai salah satu pejabat di Kabupaten Mojokerto yang dinilai paling sabar apalagi pada eranya meskipun nyaris tidak ada porsi tugas yang memadai yang diberikan kepadanya namun Choirun Nisa tetap sabar. Hingga menuntaskan jabatannya sebagai Wabup, bahkan meskipun merasa ada yang menjegalnya ketika akan maju Cabup-Cawabup (2015-2020) Nisa – Gardi Gazarin, padahal sudah banyak pihak yang siap mendanai pasangan tersebut.
*R.TRI HARSONO SEBUT CHOIRUN NISA HARUSNYA LAKUKAN PERLAWANAN SEBAGAI WABUP*
R.Tri Harsono Forum Peduli Kerakyatan-Sejahtera (FPK-S) salah satu pemerhati sosial pada waktu itu menyebut seharusnya Choirun Nisa melakukan perlawanan ketika masih menjabat Wabup namun itu tak dilakukan Nisa. Nisa memilih bersabar, hingga dengan ‘terpaksa’ mengambil opsi untuk maju Cabup-Cawabup 2015-2020 meskipun kemudian dirasanya ada yang berupaya menjegalnya.
Namun Nisa tetap bersabar. Kejadian tersebut disyukurinya, karena dengan begitu dia bisa lebih memperhatikan Gus Irfan suami tercintanya. Jika sebelum itu terlalu banyak urusan luar yang mengungkungnya, maka kejadian tersebut menyebabkannya bisa lebih mencurahkan perhatian pada Gus Irfan yang sedang sakit hingga berubah menuju kondisi yang lebih baik. “Saya bersyukur setelah itu bisa lebih memperhatikan kesehatan Gus Fan,” ungkap Nisa saat halal bihalal kepada Siswahyu pimpinan Umum sekilasmedia.com
*NISA: DULU SAYA SERING NASEHATI MKP NAMUN TAK DIPAKAI TAPI SAYA TAK PERNAH DENDAM*
Pada kesempatan itu, juga pada sejumlah kesempatan lain, Choirun Nisa juga sering bercerita dirinya dulu sering memberi nasehat kepada Bupati MKP meskipun tahu terlalu sering tidak didengar namun dirinya tetap melakukan hal tersebut sebagai bentuk kepedululian untuk masyarakat Kabupaten Mojokerto. Tidak ada rasa putus asa dan tidak ada rasa dendam meskipun tak didengar.
“Saya orangnya tidak pernah punya rasa dendam. Bahkan dengan kejadian OTT maka banyak pihak di birokrasi maupun elemen masyarakat yang mengundang untuk tumpengan syukuran namun saya tak pernah mau hadir,” ungkap Nisa persis dengan penilaian para pemerhati sosial mengenai kesabarannya. Nisa malah mendoakan MKP lancar menghadapi cobaan, dan mengajak warga Mojokerto berdoa yang positif dan bukan negatif. “Dan jangan menari-nari di atas penderitaan orang yang sedang mengalami cobaan,” ungkap Nisa yang masih sangat diharapkan warga mayoritas menjadi bupati 2020-2025. Pendapat Anda? Sms atau WA kesini= 081216271926.







