Daerah  

Untag Rosita U15 Menyodok Peringkat 5 Kompetisi Internal Persebaya U15, Binaan Untag Surabaya Pimpinan Rektor Dr.Mulyanto Nugroho

Foto Tim Untag Rosita U15 dan Rektor Untag Surabaya Dr Mulyanto
Foto Tim Untag Rosita U15 dan Rektor Untag Surabaya Dr Mulyanto

SURABAYA, Sekilasmedia.com – Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya pimpinan Rektor Dr.Mulyanto Nugroho MM, CM, CPAI dikenal sebagai salah satu perguruan tinggi utama (kalau tidak boleh dibilang sebagai satu-satunya, red.) yang sangat peduli pada pembinaan pesepakbola usia dini – usia remaja – usia muda. Betapa tidak? Selain pembinaan pada sepakbola umumnya, ternyata Untag Surabaya hingga kini diantara sedikit ‘klub’ sepakbola di Surabaya yang masih bertahan menghiasi kompetisi internal Persebaya Surabaya, termasuk untuk Persebaya U15, adalah ‘klub’ Untag dengan nama Untag Rosita U15. Saat ini berlaga di Kompetisi Internal Persebaya U15 atau yang juga dikenal sebagai Kompetisi Kopi Kapal Api Persebaya/ KKAP U15.

*DIBAWAH TIM PELATIH SLAMET MUJIONO MUJEK DAN PAK SLAMET, PENGAWASAN SETIAWAN*
Dibawah tim pelatih Slamet Mujiono dan asisten pelatih Pak Slamet, dengan pengawasan ketat Setiawan, Untag Rosita U15 pada musim kompetisi internal Persebaya U15 tahun 2019 yang dimulai sejak Maret 2019 (atau yang dikenal sebagai Kompetisi Kapal Api Persebaya/ KKAP) telah melakukan 4 kali pertandingan. Jika pada laga ke-1 hingga ke-3 masih belum terlalu greget dengan hasil kalah dari PSAL (0 – 2), bermain imbang dengan HBS (1 – 1) dan menang atas Putra Surabaya (1 – 0), maka pada laga ke-4 kemarin (Senin 22/4/2019) anak-anak Untag Rosita U15 menggebrak dengan melumat Pelabuhan III (Pelindo 3) dengan skor telak 4 – 0, di lapangan Karanggayam Surabaya.

“Kami bersyukur dengan bertambahnya pesepakbola Untag Rosita U15 yang sebagian pernah bermain untuk Bhayangkara FC U14-U15-U16, kekuatan kami semakin tinggi. Meskipun yang tetap terpenting adalah kekompakan tim,” ungkap salah satu wali siswa yang enggan disebut nama seraya menyebut sejumlah nama pesepakbola Untag Rosita U15 yang pernah di Bhayangkara FC diantaranya Denis, Rozieq, juga ada nama Nanda Opang dan Resa.

BACA JUGA :  Pesta Budaya Musik Patrol Digelar Pemkab Mojokerto

Yang terbaru, kata Sang Wali Siswa itu, yang baru bisa bergabung ikut main pada laga ke-4 tersebut adalah Ahmad Dzaki Akmal Yuda/ Akmal yang baru pulang dari Jakarta. Bahkan Akmal pernah memperkuat Kalteng Putra U16 untuk Liga 1 Filanesia U16 yang diikuti oleh 18 klub Liga 1 nasional seluruh Indonesia, dilaksanakan di National Youth Training Center PSSI pusat di Sawangan – Kota Depok – Jawa Barat (19 – 25 Maret 2019). Akmal masuk All Stars dari kelahiran 2004 bersama Dio (kelahiran 2004) yang ketika itu memperkuat Barito Putera U15 yang kini juga masuk kompetisi internal Persebaya (Sasana Bhakti?, red.). Namun seperti Dio yang tidak berlanjut di Barito Putera, Akmal juga tidak berlanjut di Kalteng Putra U16 diantaranya sama dengan Dio karena lokasi rumah yang terlalu jauh dari tempat Training Center (TC) sehingga sering meninggalkan pelajaran sekolah bahkan hingga sekitar 1,5 bulan. Belum lagi pengeluaran beaya transportasi riwa-riwi yang tinggi untuk ke lokasi TC.

“Bergabungnya Akmal menjadikan Denis, Rozieq dkk senang karena untuk pertahanan dan penyerangan akan bisa berlangsung lebih tenang dan teratur serta terarah. Bisa pula saling gantian,” ungkap ayah dan ibu Denis Satriyo.

*UNTAG ROSITA U15 MELESAT PADA PERINGKAT 5 SETELAH MENANG 4-0 VERSUS PELABUHAN 3*
Dengan hasil pertandingan ke-4 Untag Rosita U15 versus Pelabuhan 3 yang berakhir dengan 4-0, saat ini telah mendongkrak posisinya dalam klasemen Seri A Kompetisi Internel Persebaya/KKAP U15 2019. Jika pada dua minggu lalu pada peringkat ke-7 maka kemarin (Senin 22/4/2019) Untag Rosita U15 melesat pada peringkat ke-5 diantara 10 klub yang menghuni Seri A KKAP U15 tersebut. Di posisi ke-1 hingga ke-4 dihuni HBS, Bintang Timur, Indonesia Muda, Putra Surabaya. Sedangkan klub lainnya adalah Angkatan Laut (PSAL), Anak Bangsa, Al Rayyan, Haggana dan Pelabuhan 3. Adapun susunan Untag Rosita U15 seperti dalam foto adalah (berdiri) pelatih Slamet Mujiono Mujek, Denis, Rozieq, Ahmad Dzaki Akmal Yuda/Akmal, Fathoni, Tegar dan Pak Slamet. Sedangkan dalam pose jongkok adalah Faruq, Bima, Hafidz, Dava, Yanuari dan Hilmi.

BACA JUGA :  DPRD Kabupaten Pekalongan Berikan Jawaban Atas Pendapat Bupati Pekalongan Terhadap Dua Raperda

Sekadar catatan, untuk Seri A KKAP U15 diikuti oleh 10 tim dengan sistem degradasi ‘kudeta’ yang bisa dilakukan oleh 10 tim lain yang menghuni Seri B KKAP U15. Sepuluh tim yang menghuni Seri B Kompetisi Internal Persebaya tersebut adalah El Faza dan Polda Jatim, dua tim penghuni Seri A tahun 2018 lalu namun kini (2019) terdegradasi dari Seri A. Sedangkan 8 tim lainnya adalah Putra Mars, Maesa, Fatahilah 354, Bintang Angkasa, TEO, Sasana Bhakti (Sakti), Semut Hitam, dan Farfaza. Menurut Siswahyu penulis buku Humor Sepakbola yang juga penulis buku Biografi Asmuni-Srimulat, Kompetisi Internal Persebaya tersebut merupakan kompetisi tertua di Indonesia, bahkan terbaik. “Bayangkan, berpuluh-puluh tahun kompetisi terus berjalan, dalam situasi apapun. Untuk itu Untag Rosita U15 juga harus bersyukur dengan dukungan Rektor Pak Mulyanto Nugroho. Apalagi Untag Surabaya memiliki sekitar 40 ribu alumni, yang jika energi itu juga ada yang diarahkan untuk mendukung sepakbola maka akan menjadi energi yang luar biasa. Misal satu alumni membantu Rp.10 ribu per bulan. Akan lebih luar biasa,” ungkap Siswahyu yang juga humas salah satu organisasi Badan Liga Sepakbola Provinsi Jawa Timur.(siswahyu).