MADURA, Sekilasmedia.com – Aksi pencegahan yang dilakukan aparat kepolisian terhadap peserta aksi “Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat” yang akan berlangsung di Jakarta Tanggal 22 Mei. Mendapat tanggapan serius dari para Ulama dan Habaib di Madura.
Hal itu disampaikan dalam surat terbuka yang beredar luas di media sosial, Bahwa Apabila mereka tetap dilarang untuk ikut aksi “Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat” maka ulama dan Habaib dimadura akan melakukan penutupan Akses Suramadu.
Ada dua pilihan yang ditawarkan oleh para ulama dan habaib di madura
1. Tetap berangkat ke jakarta dengan terus terang tujuan bergabung dengan GNKR yang dilindungi UU dengan cara bersama sama dari 4 kabupaten dimadura sehingga aparat kewalahan untuk menghalanginya.
2. Apabila ini juga dihadang, maka semua turun menutup suramadu dalam masa tanggal 21-22 mei dan memanggil semua mobil mobil truk madura agar ikut memacerkan suramadu.
Dalm pernyataan tersebut ditanda tangani oleh Perwakilan para Habaib dan Ulama di pulau madura yang terdiri dari Habib Faisol Fad’a, KH. Abdullah Khon Thobrony, KH. Fauroq Alawi, KH. ali Karrar Shinhaji, KH. Jurjiz Muzammi.(Bejo).