LUMAJANG, Sekilasmedia.com – Sidik Demi sidik yang dilakukan oleh Anggota Polres Lumajang, terkait kasus tanam saham tambak udang dengan hasil yang menjanjikan, kini fakta baru telah berhasil di ungkap oleh Anggota Polres Lumajang, melalui pengakuan dari sdr. Hartono salah satu pihak terkait kasus beberapa hari lalu yang sempat heboh di kalangan media sosial tentang “Suami Gadaikan istri Rp.250 juta”
Awal terungkapnya fakta-fakta baru,
saat polisi mendapat pengakuan dari pihak Hartono, bahwa Hori pinjam uang sejumlah Rp.250 juta untuk membuka usaha tambak udang dan bekerja sama dengan Hartono.
Hartono pun juga menjelaskan, bahwa Hori menjanjikan uang sebesar Rp.5 juta
/bulan, yang mana sebagai keuntungan kerja sama tambak udang yang dimaksud.
Namun Hartono mengaku tidak pernah menerima sepeserpun uang dari hasil kerjasama tanam saham tersebut.
Hartono yang merasa dibohangi akhirnya berusaha untuk menekan Hori agar segera mengembalikan uang yang di pinjamnya tersebut. Sedangkan Hori yang merasa tertekan selalu ditanya tentang uang yang di pinjamnya tersebut, lama kelamaan Hori pun merasa geram.
Berawal dari situlah timbul niatan Hori untuk membunuh Hartono, Hori mencari kesempatan untuk segera mengeksekusi Hartono di pematang sawah.
Saat Hori melihat seseorang yang merasa ditunggunya selamaini, Hori langsung saja menebasnya dengan sebilah celurit yang menyebabkan luka fatal sehingga korban langsung meninggal.
Sedangkan Hori usai melakukan pembacokan tersebut, dirinya merasa ketakutan langsung saja menyerahkan diri ke pihak kepolisian karena yang dibunuh masih sanak familinya sendiri dan bukan Hartono.
Kapolres Lumajang AKBP. Muhammad Arsal Sahban mengatakan, Hori meminjam uang sebesar 250 juta kepada Hartono dengan maksud ingin bisnis Tambak udang bersama Hartono dengan jaminan uang 5 juta rupiah perbulannya sebagai hasil keuntungan.
Setelah beberapa saat Hartono tidak kunjung mendapat uang keuntungan hasil usaha tersebut, dirinya mendesak Hori untuk segera mengembalikan uang yang dia pinjam sebelumnya.
“Merasa kesal dengan desakan Hartono membuat Hori kebingungan dan merasa tertekan, sampai hilang kesabaran dan timbullah niat untuk menghabisi Hartono, namun sayang salah sasaran. Pasalnya yang dibacok hingga tewas ternyata masih sanak familinya sendiri.” Pungkas Kapolres.(Shelor)