LUMAJANG, SekilasMedia.com- Setelah Terjadinya kasus kejahatan bisnis model piramida di beberapa waktu lalu, yang di jalankan oleh Q-Net dan berhasil di ungkap Team Cobra Polres Lumajang, ternyata menjadi bahan perbincangan di seluruh jagat media. Hal tersebut dikarenakan dari banyaknya para korban yang terjebak oleh bisnis ini dengan iming-iming cepat kaya.
Sabtu, (07/09/2019).
Sedangkan para korbannya kebanyakan orang-orang dengan lapis ekonomi bawah. mereka tanpa sadar menjual aset satu- satunya yang ia miliki, seperti tanah, sapi rumah, sawah dan lainnya, supaya bisa bergabung ke bisnis ini. tapi apakah yang mereka dapatkan malah buntung semakin terjerumus dalam dunia kelam bisnis piramida.
Hal ini diungkap melalui postingan yang ramai dimedia sosial. seperti di media sosial Instagram, akun @makassar_iinfo (https://www.instagram.com/p/B18_rdNHlYr/?igshid=ynh3jbk038zn) sampai saat ini sudah di komentari 2.300 kali.
Sementara itu di facebook, ada juga group khusus para korban membernya mencapai 27 ribu akun dengan nama ‘korban penipuan Q-Net Indonesia’. Mereka berasal dari berbagai kota dari seluruh Indonesia dan terus membahas kasus tersebut. Demikian juga di facebook group sahabat M.A.S ( https://www.facebook.com/groups/2097146940360898/permalink/2402241219851467?sfns=mo) yang aktif memposting tentang pengungkapan bisnis model piramida yang dijalankan oleh QNet
Bahkan postingan-postingan tersebut sudah dibagikan puluhan ribu kali, hal ini menandakan banyaknya korban-korban yang selama ini diam karena tidak tahu kemana harus melapor,atau mungkin tidak berani melaporkan. penangkapan salah satu orang penting dibisnis Q-Net akhirnya memberanikan diri untuk memposting kisah-kisah mereka selama bergabung di Q-Net, sehingga jagat media sosialpun ramai membahas kasus ini.
Berbagai komentar netizen di akun @makassar_info pun menghiasi konten yang membahas penangkapan pentolan Q-Net tersebut. Seperti @yongki_g yang mencurahkan kemarahan nya karena pernah menjadi korban. “Dasar pembohong memang. Katanya bisa buat kaya, tapi nyatanya hanya membuat sengsara”.
demikian juga kicauan dari akun instagram @adit_ganteng. Ia menjelaskan dirinya juga tertipu hingga puluhan juta. “kurang aj*r memang. Saya pernah dibohongi oleh perusahaan ini. Uang saya nggak kembali, teman teman saya juga menjauhi saya” tulisnya.
Dalam pernyataannya, Kapolres Lumajang AKBP. DR. Muhammad Arsal Sahban SH. SIK. MH. MM., Menyampaikan “Banyak Masyarakat belum paham tentang bisnis money games atau permainan uang khususnya bisnis dengan model Piramida. Perlu saya sampaikan kepada Masyarakat Indonesia bahwa bisnis dengan model piramida adalah kejahatan.
karena umumnya bisnis model ini hanyalah permainan uang atau money games. Kalaupun ada barang yang diperjualbelikan, nilainya pasti jauh dibawah uang yang disetorkan. Jadi barang hanya sebagai kedok seakan-akan ada jual beli padahal barang tersebut hanya untuk mensiasati aturan hukum yang ada. Dalam kasus yang kami tangani, merekapun mengakui kalau harga produk hanya 13,1 % dari nilai yang korban setorkan sisanya digunakan dalam bisnis money games” ujar Arsal. (Shelor)