Mojokerto,Sekilasmedia.com-Kelompok masyarakat pecinta Gus Dur yang menamakan dirinya sebagai Komunitas Gusdurian Mojokerto memperingati Hari Toleransi Beragama Internasional pada Minggu (17/11/2019) di jalan Mojopahit No. 448 Kota Mojokerto.
Acara yang bertemakan “membangun kembali toleransi beragama melalui seni dan budaya” ini di hadiri oleh beberapa perwakilan dari lintas agama dan kepercayaan serta dari berbagai komunitas di kota Mojokerto.
Acara ini juga di dukung sepenuhnya oleh Sejarawan Ayuhanafiq.
“Jadi begini, acara bertemakan toleransi beragama ini sangat perlu kita adakan. Karena toleransi beragama atau antar umat beragama ini sudah di ajarkan para leluhur kita. Sejak jaman Kerajaan Majapahit dulu toleransi beragama sudah ada. Maka dari itu, sebagai generasi penerus saya kira kita perlu membina dan menumbuhkembangkan sikap toleransi antar umat beragama ini.” Tutur Ayuhanafiq.
Hal senada juga di ucapkan oleh Imam Maliki selaku koordinator Gusdurian Mojokerto. Imam berpendapat bahwa tujuan kegiatan ini adalah menanamkan dan menguatkan kembali rasa toleransi beragama kepada masyarakat terutama kepada hati kaum millenial.
“Hari toleransi internasional ini sebenarnya jatuh pada 16 November. Namun kita adakan pada 17 November. Tujuan kegiatan ini adalah menanamkam dan menguatkan kembali rasa toleransi beragama kepada masyarakat khususnya kepada kaum millenial.” Ucap Imam
Saat di lokasi acara, Sekilasmedia.com melakukan wawancara pada minggu 17/11/2019 kepada, Stefanus Asep perwakilan dari Orang Muda Katolik, Bapak Putu perwakilan dari Pemuda Hindu Kota Mojokerto, dan Irfan Syahrudy perwakilan dari komunitas Relawan Birunya Cinta.
Dari ketiga perwakilan tersebut menyampaikan pesan dan kesan yang hampir sama terhadap acara peringatan hari toleransi internasional ini. Mereka berpendapat bahwa acara ini sangat positif dan perlu di adakan lagi tahun depan. (As).