Ngawi, Sekilasmedia.com – Belum juga ada seminggu kejadian, setelah beberapa hari yang lalu, kini pada Selasa (07/01/2020) kembali jatuh korban bunuh diri di Ngawi. Tepatnya di Dusun Blumbang, Desa Bangunrejo Kidul, Kecamatan Kedunggalar, Ngawi, seorang petani bernama Katiman (72) telah mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.
Dari data yang diperoleh awak media di Polsek Kedunggalar, sebelumnya, pada Senin malam, korban menyambangi adiknya Mardi (65) yang kebetulan tempat tinggalnya satu RT dengan korban. Disana, Katiman mengeluh tentang kondisi fisiknya yang kurang sehat, sudah berobat namun tak ada hasil.
Saat itu, Katiman sengaja menginap di rumah adiknya, lalu keesokan harinya Selasa (07/01/2020) Mardi beraktifitas seperti biasa yaitu bekerja di sawah. Sekitar pukul 09.00 WIB, Mardi balik rumah untuk mengambil makanan, dan melihat korban sedang berada di warung untuk sekedar ngopi dan bersenda gurau dengan tetangga.
Sedangkan, istri korban Sukini (65) ketika itu, sama sekali tidak menaruh curiga, sudah hal biasa suaminya nongkrong di warung. Istrinyapun mengetahui, setelah dari warung sekitar pukul 10.00 WIB, Katiman bergegas duduk sendirian di gardu Poskamling setempat.
Lalu pada waktu tengah hari, sekitar pukul 12.00 WIB, Mardi pulang dari sawah langsung menuju rumahnya. Mendapati pintu rumah depan terkunci dari dalam, kemudian Mardi masuk lewat pintu samping.
Tak disangka, saat Mardi masuk rumah, Ia menjumpai sang kakak dengan keadaan sudah tak bernyawa menggantung di blandar dapur rumahnya. Tak kuasa menahan sedih kehilangan, lalu Mardi berteriak sambil menangisi kakak kandungnya itu.
Terdengar teriakan dari rumah Mardi, para warga sekitar berdatangan melihat kejadian tersebut. Tak menunggu lama, kemudian Kepala Dusun Blumbang melaporkan peristiwa itu ke Polsek Kedunggalar untuk meminta bantuan aparat.
Dengan sigap, anggota Polsek Kedunggalar langsung mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP). Bersama dengan tim medis, aparat lalu menurunkan korban dari blandar tempat Ia gantung diri.
Sementara itu, dari keterangan Kapolsek Kedunggalar AKP Sukisman mengatakan, dari hasil pemeriksaan korban, ditemukan barang bukti berupa tali tambang sepanjang 1.5 meter dengan simpul hidup. Kesimpulan mendasar Riksa medis, tanda gantung diri pada korban terpenuhi, dan tidak diketemukan adanya tanda kekerasaan penganiayaan.
“Berdasar hasil periksa medis, tim kami menyimpulkan bahwa peristiwa gantung diri ini murni bunuh diri, kemungkinan besar diduga akibat sakit yang diderita korban yang tak kunjung sembuh” pungkas Kapolsek Kedunggalar AKP Sukisman. (Heru)