Mojokerto, Sekilasmedia.com – Sejak keberangkatan Ahmad Yani, Sugiantoro dan Heru Prasetyo jalan kaki dari Mojokerto menuju Jakarta pada minggu (26/01/2020) yang lalu, tak banyak orang yang tahu tentang perkembangan dari tiga orang warga jatirejo yang memperjuangkan kelestarian lingkungan ke ibukota Jakarta. Beruntung Sekilasmedia.com berhasil berbincang via telepon selluler dengan salah satu dari mereka, yaitu Ahmad Yani sewaktu singgah di beschamp GAKOPEN di Desa Lebak Jabung pada Sabtu (15/02/2020).
Dalam perbincangan tersebut, Yani memaparkan sejumlah perkembangan dan keadaan terkini menyangkut dirinya dan kedua temannya.
Yani menuturkan bahwa mereka sudah diterima dengan baik di Kantor Staff Presiden (KSP). Selanjutnya mereka juga melaporkan pengancaman dirinya ke Komisi Nasional Hak Asazi Manusia (KomNas Ham). Bukan hanya itu, ketiga pejuang lingkungan hidup ini juga berdiskusi tentang perizinan CV. Sumber Rezeki di Komisioner Ombudsman.
“Alhamdulillah baik-baik saja mas, kemarin saya sudah di terima dengan baik oleh Pak Hugeng Nugroho dari KSP 1 di Kantor Staff Presiden, selanjutnya kami juga di melapor ke Komnas Ham terkait ada ancaman fisik terhadap kami. Kemungkinan besok lanjut lagi menghadap ke Komisi Ombudsmen berdiskusi masalah pencabutan izin tambang dari CV. Sumber Rezeki, Doakan lancar ya mas,” Ungkapnya kepada Sekilasmedia.com.
Yani juga mengungkapkan bahwa uang saku sebesar Rp. 602.000 hasil patungan warga Desa Lebak jabung dulu kini tersisa sebesar Rp. 104.000. Meskipun begitu Tiga Serangkai ini tak patah semangat untuk memperjuangkan Desanya agar bebas dari Aktivitas Pertambangan. Mereka bertiga akan terus menggelar aksi di depan Istana Merdeka hingga bertemu langsung dengan Presiden Jokowi.
“Uang saku kami tinggal 104 ribu mas, tapi kami tetap akan berorasi di depan Istana Merdeka sampai ketemu langsung dengan Pak Jokowi.” Pungkasnya. (Adi.S)