
Probolinggo, Sekilasmedia.com – Ratusan Santri Pondok Pesantren Lirboyo Kediri yang berasal dari Probolinggo telah dipulangkan. Mereka tiba Pantai Bentar di Desa Curahsawo, Gending, Kabupaten Probolinggo Selasa (31/03) Pukul 15.00 WIB dengan menggunakan 3 Unit Bus dan 4 Minibus.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, ratusan santri tersebut merupakan bagian dari gelombang pemulangan para santri Pesantren Lirboyo. Mereka dipulangkan setelah Kediri masuk zona merah penyebaran Covid-19 di Provinsi Jawa Timur.
Saat turun dari bus, satu persatu badan santri langsung disterilisasi dengan menggunakan cairan disinfektan.
Kedatangan mereka mendapatkan pengawalan ketat dari petugas Kepolisian dan Satuan Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo. Setiap kendaraan yang masuk ke Pantai Bentar langsung disemprot dengan dengan disinfektan. Demikian juga dengan para santri. Begitu turun dari kendaraan, setiap santri langsung disterilisasi berikut barang bawaannya.
Tak hanya itu, Para santri yang telah menempuh perjalanan sekitar 5 jam dari Kediri langsung didata satu per satu. Pendataan dilakukan dalam jarak sekitar 1 meter antara satu sama lain. Selanjutnya, secara bergiliran mereka dipanggil dan diperiksa oleh petugas medis. Terhadap para santri itu, dilakukan pengecekan suhu tubuh awal dan observasi lainnya terkait dengan keluhan kesehatan dari para santri tersebut.
“Para santri ini akan diawasi selama 14 hari ke depan. Mereka tidak diperkenankan langsung melakukan kontak secara fisik dengan anggota keluarga lainnya. Dan yang lebih penting mereka dilarang untuk bepergian. Untuk sementara waktu akan terus dicek kesehatannya oleh para petugas yang telah kami siapkan,” ungkap juru bicara Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 setempat dr. Anang Budi Yoelijanto.
Selama masa pemantauan, para santri itu diwajibkan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Hal itu guna meminimalisir adanya potensi bibit Covid-19 di tubuh mereka. “Sampai di rumah langsung bersihkan diri. Dan segera melapor pada petugas medis yang mendampingi apabila ada keluhan ataupun gejala flu dan batuk yang dialami,” terangnya.
Ketua Himpunan Alumni dan Santri Lirboyo (Himasal) Probolinggo KH. Muhammad Hasan Naufal mengatakan, para santri Lirboyo asal Probolinggo yang dipulangkan adalah berjumlah 144 orang. Mereka terdiri dari 120 santriwan dan 24 santriwati.
“Kami mendapat tugas dari Himasal pusat untuk mengawal dan memastikan para santri ini sampai di rumahnya dengan selamat. Kami juga menyiapkan kendaraan khusus bagi para santriwan-santriwati yang belum sempat dijemput keluarganya di sini,” ujarnya.
Ulama muda dari keluarga besar Pesantren Zainul Hasan Genggong ini mengatakan, Pesantren Lirboyo menjalani protokol kesehatan sesuai arahan pemerintah. Sebelum dipulangkan, para santri tersebut telah disterilisasi. Demikian juga ketika mereka sampai di Probolinggo.
“Insya Allah seluruh santriwan-santriwati Ponpes Lirboyo seluruhnya sehat dan dijauhkan dari Covid-19. Namun bagaimanapun kami harus patuh dengan imbauan yang telah disampaikan oleh Pemkab Probolinggo karena ini demi kebaikan para santriwan-santriwati juga,” terang Kiai Naufal. (Rul/Septyan)