
Bangli, Sekilasmedia.com – Diduga salah paham, seorang warga bernama I Wayan Merdana (57) asal Dusun Penglumaran, Desa/Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli, tebas Bendesa Adatnya I Wayan Arta (58) dengan sebilah sabit di Jalan umum perkampungan desa setempat, Minggu (3/5).
Akibat peristiwa itu, korban Bendesa mengalami luka serius pada bagian muka sebelah kiri. Warga yang mengetahui, langsung mengamankan pelaku, dan melarikan korban ke RSUD Bangli untuk mendapat penanganan medis.
Kasubag Humas Polres Bangli AKP Sulhadi saat dikonfirmasi membenarkan dengan adanya aksi pembacokan tersebut. Dijelaskan olehnya, pelaku berhasil diamankan. Saat ini sudah ditahanan di Rutan Mapolres Bangli untuk proses penyelidikan lebih lanjut.
“Benar, selain pelaku kami juga mengamankan barang bukti sabit dan masker warna biru yang berisi bercak darah,” ungkap AKP Sulhadi di Mapolres Bangli, Senin (4/5).
Peristiwa itu bermula ketika pelaku Merdana, pada Minggu (3/5) sore sekitar pukul 15:00 Wita didatangi oleh korban Bendesa bersama dengan 20 orang lainnya, menanyakan masalah pembayaran air Swakelola dan menyinggung putus adat.
“Diduga pelaku tersinggung, hanya karena masalah air, korban Bendesa singgung putus adat,” katanya.
Korban bersama rombongan kemudian langsung pergi tanpa memberikan alasan terkait menyinggung putus adat. Merasa dipermalukan di depan banyak orang, pelaku yang gelap mata lalu mengambil sebilah sabit dan mengejar koran yang sudah jauh dari kediamannya.
“Karena tersulut emosi, pelaku langsung mengayunkan sabitnya ke arah korban. Merasa dianiaya korban melakukan perlawanan (bergulat) sebelum akhirnya direlai warga,” tandasnya.