Probolinggo, Sekilasmedia.com – Curah hujan yang tinggi hampir 8 jam telah melanda seluruh wilayah Kota Probolinggo, Kamis (28/05). Tak sedikit jumlah permukiman warga yang mengalami banjir hingga setinggi 80 cm.
Mendapati kondisi tersebut, Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin bersama Kepala Pelaksana BPBD Sugito Prasetyo, Kepala DLH Rachma Deta Antariksa, Kepala Dinas PUPR dan Perkim Agus Hartadi serta camat setempat turun langsung meninjau rumah-rumah warga yang terdampak banjir.
Permukiman yang pertama kali didatangi adalah di Jalan KH Hasan Genggong, Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Kanigaran yang terpantau banjir sangat dalam hingga sepaha orang dewasa.
Setelah dari Kelurahan Sukoharjo, Habib Hadi kemudian bergeser ke Jalan Sunan Kalijogo, yang berada di Kelurahan Jati, Kecamatan Mayangan; Jalan Cokroaminoto hingga Kampung Dok, Mayangan.
“Kami ingin mencarikan solusi dan melihat persoalan yang timbul karena adanya sedimentasi atau penyumbatan di saluran air. Kami akan mengajak masyarakat bersama-sama menormalisasi saluran air atau sungai supaya tidak tersumbat, tidak ada bangunan sehingga tidak terdampak seperti sekarang ini,” kata Wali Kota Habib Hadi.
Untuk itu, menurut wali kota, memberikan edukasi kepada masyarakat sangat penting agar mempunyai rasa kepedulian terhadap lingkungan sekitarnya.
“Saya juga meminta dinas terkait memetakan, jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi kondisi ini bisa diantisipasi,” ungkap Habib Hadi.
Sementara itu, kepada masyarakat, Habib Hadi berpesan agar menjaga kebersihan, membuang sampah dengan benar, menjaga lingkungan berpartisipasi saat pemerintah mengajak kerja bakti di daerah masing-masing.
Kalaksa BPBD Sugito Prasetyo saat mendampingi Wali Kota Habib Hadi menambahkan banjir dan genangan air yang terjadi disebabkan curah hujan cukup tinggi yang dimulai sejak pukul 13.00 (di wilayah selatan kota), wilayah tengah kota hujan deras sekitar pukul 13.30 sampai pukul 20.30.
“Karena (hujan) merata, banyak saluran air yang tidak menampung. Genangan air juga. Luapan banjir makin tinggi dari 20 cm sampai 50 cm, bahkan ada di atas 80 cm,” terang Sugito
Hingga Kamis (28/05) malam, data BPBD setempat mencatat kurang lebih ada 9 titik banjir. Penyebab terjadinya banjir di kota mayoritas karena memang curah hujan tinggi sehingga selokan tidak menampung.
“Pemantauan kami tadi hanya sedikit menemukan sampah yang jadi penyebab banjir. Sekilas menandakan masyarakat peduli terhadap lingkungannya, walaupun memang masih ada (sampah),” tegas Sugito.
Saat ditanya kondisi sungai besar yang meluap hingga menyebabkan banjir, Sugito bersyukur kondisi sungai masih aman. BPBD dan Dinas PUPR dan Perkim sudah bekerjasama dan membuka pintu air di beberapa sungai yang mendapat kiriman air dari wilayah selatan.
Sugito menuturkan, ada beberapa petunjuk dan perintah Wali Kota Habib Hadi kepada Dinas PUPR dan Perkim untuk segera membuat kajian dibantu dengan BPBD.
“Kami ada mitigasi bencana yang ada dikolaborasikan dengan PUPR untuk mengurangi terjadinya genangan dan banjir saat hujan,” imbuhnya. (Septyan)