Dukungan Membesar, Cabup Kelana Aprilianto Dan Dwi Astutik Akan Menang Besar Di Pilbup Sidoarjo

×

Dukungan Membesar, Cabup Kelana Aprilianto Dan Dwi Astutik Akan Menang Besar Di Pilbup Sidoarjo

Sebarkan artikel ini

 

Foto: Kelana Aprilianto dan Dwi Astutik

SIDOARJO, Sekilasmedia.com – Dari awal-awal, apalagi pasca wafatnya pj. Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin (almarhum Cak Nur/Wabup Sidoarjo waktu itu, red.), pola dukungan antara PKB dan NU menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada/Pilbup) Sidoarjo 2020 memang sangat berbeda jauh dibandingkan dengan saat Pilbup Sidoarjo tahun 2015 yang ketika itu dimenangkan Syaiful Illah (ayahanda Achmad Amir Aslichin/Mas Iin, red.) dan Nur Ahmad Syaifuddin/Cak Nur. Perbedaan menyolok tersebut diantaranya adalah, saat Pilbup Sidoarjo tahun 2015, dukungan PKB-NU menyatu untuk Syaiful Illah – Cak Nur, apalagi Syaiful Illah secara politis sebagai representasi PKB, sedangkan Cak Nur sesuai harapan seluruh MWC NU dan seluruh elemen NU termasuk Muslimat NU Sidoarjo. Cak Nur dinilai sebagai representasi dari kalangan generasi muda NU, dengan harapan salah satunya untuk kaderisasi NU dalam Pilbup Sidoarjo 2020. Kurang lebih hal tersebut disampaikan R. Tri Harsono Forum Peduli Indonesia – Jatim Sejahtera (FUPIS) dalam diskusi terbatas di Sidoarjo kemarin (13/09/2020).

Sehingga dalam Pilbup Sidoarjo tahun 2015, PKB dan NU sangat-sangat kompak dan sinergi, walhasil Syaiful Illah – Cak Nur menang telak dengan tabulasi 58,97 persen atau pada angka voter sekitat 424.611 dari sekitar 720.064 suara sah pemilih Pilbup Sidoarjo 2015, mengalahkan tiga pasang Cakada yang lain. Nah, menurut R. Tri Harsono situasi-kondisi itu sangat berbeda dibandingkan saat ini, menjelang Pilbup Sidoarjo 9 Desember 2020. Dari PKB sempat ada tiga Cabup yaitu Cak Nur, Achmad Amir Aslichin/Mas Iin, dan Ahmad Muhdlor Ali.

BACA JUGA :  Energi Baru Dukungan Kepada Qosim-Alif dari Relawan Bagus

Bahkan menurut R. Tri Harsono, sempat ada usulan Cabup-Cawabup adalah Cak Nur dan Mas Iin untuk menjaga stabilitas internal, sekaligus dua figur tersebut dinilai telah memberikan kontribusi riil. Namun sayang sekali, Cak Nur wafat, sehingga 18 MWC NU pun melanjutkan mendukung Mas Iin sebagai Cabup yang rencana dipasangkan dengan Cawabup Ainun Jariyah yang ketua Muslimat NU Sidoarjo dengan harapan sekaligus representasi yang lebih NU, untuk mengamankan minimal 58,97% (424.611) suara yang diraih PKB-NU pada Pilbup tahun 2015. Ada pula opini yang berkembang agar rekom PKB dalam Pilbup 2020 untuk Mas Iin sebagai Cabup dan Ahmad Muhdlor Ali sebagai Cawabup.

“Namun sayang sekali Cak Nur wafat. Kemudian PKB merekom yang bukan win win solution. Ini yang rawan, sehingga akan sangat membelah potensi suara yang 58,97 persen. Bisa-bisa terbelah menjadi dua bagian, tapi entah lari kemana yang separuh,” ungkap R. Tri Harsono seraya menyebut sejumlah elemen yang mulai berpindah haluan mendukung Cabup Mas Kelana Aprilianto ganteng dan Cawabup Mbak Dwi Astutik cantik yang juga pengurus Muslimat NU Jatim sekaligus sebagai satu-satunya perempuan menuju kontestasi Pilbup Sidoarjo 9 Desember 2020. Diantara yang berubah halauan, terdapat elemen Sahabat Mas Iin. Belum lagi dari 18 MWC NU yang sebelumnya juga mendukung Mas Iin.

BACA JUGA :  Relawan Pemuda Mojokerto, Tim Pemenangan Gus Ipul-Puti Gelar Bukber Di Bangsal.

Menurut R. Tri Harsono dengan sebagian fakta tersebut, menjadikan Cabup Mas Kelana Aprilianto ganteng dan Mbak Dwi Astutik cantik memiliki potensi yang kian besar untuk menang dengan adanya peralihan-peralihan dukungan. Ditambah lagi Mbak Dwi Astutik yang dari Muslimat NU. Jika mendapat pelimpahan separuh suara, sekitar 29 persen, maka kemenangan pada angka prosentase yang kian besar. Akan tetapi R. Tri Harsono juga mengingatkan timses Mas Kelana dan Mbak Tutik, agar tidak berpuas diri dan agar tidak lengah.

“Sehingga tetap harus cermat dengan berbagai hal yang juga berpotensi memperbesar kemenangan. Diantaranya agar bisa cepat membaca perubahan peta dan antisipasinya, lebih-lebih yang bersangkutan dengan peluang perolehan suara,” pungkas R. Tri Harsono. (Siswahyu).