
Malang, Sekilasmedia.com – Ambrolnya plengsengan sungai proyek Jembatan Kedungkandang membuat sejumlah anggota DPRD Kota Malang turun tangan.
Dipimpin Ketua Komisi C DPRD Kota Malang, Fathol Arifin, mereka melakukan sidak langsung ke lokasi proyek, Selasa (24/11).
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Malang (DPUPR-PKP), Hadi Santoso, selaku Penanggung jawab proyek juga turut hadir.
Usai meninjau, Fathol mengungkapkan bahwa perihal ambrolnya plengsengan ini memang dipastikan akibat faktor alam, bukan akibat kelalaian pelaksana proyek.
“Kalau dilihat dari paparan yang sudah disampaikan, semuanya sudah sesuai prosedur. Ini memang ada banjir besar dan disini memang juga sering ambrol, di luar kekuatan kita,” terangnya.
Bahkan, saking seringnya terjadi kendala, menurut Fathol, memang ada faktor X alias mistis. Hal itu dia dapatkan dari pengakuan warga sekitar, bahwa setiap tahunnya, penunggu Sungai Amprong selalu meminta tumbal.
“Makanya besok kita akan adakan selamatan. Cukup dibuatkan lubang untuk jalan faktor X tersebut dan sudah disiapkan lubang tersebut. Dan besok akan ada doa bersama disini dengan warga sekitar juga,” ujarnya.
Dia berharap, proses ritual ini juga dibarengi upaya perbaikan segera. Meliputi percepatan pengerasan terhadap pemasangan dinding beton.
Fathol menerangkan, terlepas dari apapun, pihak PUPR diharap segera merubah pola pengerjaan, dari yang semula batu kini diganti beton.
“Dengan dinding beton, InsyaAllah kekuatannya bertambah sekian kali lipat dari yang kemarin itu. Termasuk ini nanti ada pengurukan sehingga tidak ada air yang kembali meresap masuk kesini,” harap politisi dari PKB ini.
Terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Malang, Hadi Santoso menegaskan, ambrolnya plengsengan ini dipastikan tidak sampai mengganggu target proyek yang dijadwalkan selesai pada 20 Desember 2020 mendatang.
“Nggak ada molor, pokok 20 Desember saya target Jembatan Kedungkandang ini sudah 100 persen selesai. Karena pada 23 Desember Pak Wali berkenan meresmikan,” kata Hadi Santoso. (BAS)